Jumat, 07 November 2014

SUDAHKAH BERCANDA DENGAN ANAK HARI INI?

Sahabat Ummi, menurut penelitian yang dipresentasikan dalam Economic and Social Research Councils, Festival of Social Science 2011, bercanda dengan balita Anda akan membantu mengatur mereka dalam hal keberhasilan sosial.
Ketika orang tua bercanda dan berpura-pura, ini akan memacu anak-anak untuk berpikir kreatif, menambah hubungan teman, dan mengatur tingkat stres.
Tidak hanya itu, Rasulullah pun mencontohkan kita untuk menghadapi anak-anak dengan kasih sayang dan canda tawa.
Aisyah r.a.: Ada seorang Arab dusun datang kepada Nabi Saw. sambil berkata, “Engkau mencium anak-anak, sedangkan kami tidak pernah mencium mereka.” Nabi Saw. menjawab, “Apa dayaku apabila Tuhan telah mencabut kasih-sayang dari hatimu.” (HR. Bukhari).
Nabi Saw. mencontohkan bagaimana menyayangi anak. Pernah Rasulullah Saw. menggendong cucunya, Umamah binti Abi Al-Ash, ketika sedang shalat. Jika rukuk, Umamah diletakkan dan ketika bangun dari rukuk, maka Umamah diangkat kembali.
Pernah juga Rasulullah Saw. bermain kuda-kudaan dengan cucunya yang lain, Hasan dan Husain. Ketika Rasulullah Saw. sedang merangkak di atas tanah,sementara kedua cucunya berada di punggungnya, Umar datang lalu berkata,“Hai Anak, alangkah indah tungganganmu.” Rasulullah Saw. menjawab,“Alangkah indahnya para penunggangnya!”
Tak jarang Rasulullah Saw. menghadapi anak-anak dengan sikap melucu. Bila mendatangi anak-anak kecil, Rasulullah Saw. jongkok di hadapan mereka, memberi pengertian kepada mereka, juga mendo’akan mereka. Begitu hadis riwayat Ath-Thusi menceritakan.
Sementara Usamah bin Zaid memberi kesaksian, “(Sewaktu aku masih kecil ) Rasulullah Saw. pernah mengambil aku untuk didudukkan pada pahanya, sedangkan Hasan didudukkan pada paha beliau yang satunya, kemudian kami berdua didekapnya, seraya berdo’a, “Ya Allah,kasihanilah keduanya, karena aku telah mengasihi keduanya.” (HR. Bukhari).
Abu Hurairah ra pernah menceritakan: “Rasulullah saw pernah menjulurkan lidahnya bercanda dengan Al-Hasan bin Ali ra. Iapun melihat merah lidah beliau, lalu ia segera menghambur menuju beliau dengan riang gembira.
Kisah tentang Rasulullah Saw. bersama anak adalah kisah tentang kasih-sayang. Ia memendekkan shalatnya ketika mendengar tangis anak. Karena anak pula, Rasulullah Saw. pernah bersujud sangat lama. Begitu lamanya Rasulullah Saw. bersujud sampai-sampai para sahabat mengira Rasulullah Saw. sedang menerima wahyu dari Allah ‘Azza wa Jalla. Padahal yang terjadi sesungguhnya adalah, ada cucu yang menaiki punggungnya.
Tentang mencintai anak, Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Cintailah anak-anak dan sayangilah mereka. Bila menjanjikan sesuatu kepada mereka, tepatilah. sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah yang memberi mereka rezeki.” (HR. Ath-Thahawi).
Sahabat Ummi, sudahkah kita meneladani Rasul dengan menjadi orangtua yang ramah dan ceria pada anak? Ataukah kita selalu memasang tampang bertekuk, gemar menghukum, dan membuat anak-anak takut pada orangtuanya?
Padahal Rasulullah telah mencontohkan dengan sangat indah, bagaimana seharusnya kita mendidik anak-anak dengan cinta dan kasih sayang, semoga kita mampu mengikuti segala sunah beliau.
Jadi, sudahkah kita bercanda tawa dengan anak-anak kita hari ini? Jika belum, pastikan weekend ini kita mengukir senyum di kedua pipi mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar