Sahabat ayah bunda tercinta apa kabarnya hari ini?
Semoga selalu diberikan keberkahan dan kebahagiaan bersama keluarga di akhir pekan ini.
Oh iya ngomong-ngomong apakah ayah bunda pernah mengalami kesulitan dalam "mengatasi" perilaku anak-anak kita ?
Nah kalau ayah bunda pernah atau bahkan sering mengalaminya, mungkin
sharing pengalaman kami ini bisa membantu ayah bunda sekalian.
Yuk sambil mengisi waktu senggang di akhir pekan kita baca artikel ini
=========================================
ANAK KITA ADALAH SEBUAH CERMIN DARI KITA
=========================================
Tolong dong ayah, kayaknya aku merasa kesulitan sekali untuk mengatasi prilaku buruk anakku nih..., Tolong di jawab ya....
Begitu kira-kira bunyi komen seorang ibu yang juga sekaligus ingin curcol, ingin mengeluh sekaligus ingin menemukan solusi.
Sahabat ku para orang tua sejawat,
Banyak orang tua berkata bahwa "Ayah tolong dong, saya merasa kesulitan sekali mengatasi perilaku-perilaku buruk anak saya".
Menurut pengalaman saya 10 tahun jadi orang tua dari 2 orang anak yang luar biasa dengan beda usia hanya 1,5 tahun.
Ternyata yang sesungguhnya saya alami adalah saya bukan kesulitan dalam
mengatasi perilaku buruk anak saya tapi justru "saya merasa kesulitan
sekali dalam MENGATASI PERILAKU BURUK SAYA SENDIRI,
"Ya perilaku buruk saya, orang tuanya yang pada akhirnya di contoh oleh anak saya".
Jadi akhirnya yang saya lakukan adalah menjalani self therapy atau
menterapi diri sendiri supaya saya bisa mengubah prilaku-perilaku buruk
saya yang di contoh oleh anak saya.
Dan betul saja ternyata itu tidak mudah...!
Perlu waktu, niat besar, usaha keras, ketekunan dan kesabaran yang tiada batasnya, untuk bisa berubah setahap demi setahap.
Semisal untuk tidak lagi menjadi orang tua yang cepat marah, untuk
tidak lagi menjadi orang tua yang berbicara dengan nada tinggi, untuk
tidak lagi berbohong pada anak, untuk bisa lebih sering tersenyum
ketimbang membentak, untuk menjadi orang tua yang sering memuji
ketimbang mencela, untuk menjadi lebih mau menerima mereka apa adanya
ketimbang menuntut, untuk menjadi orang tua yang lebih mau mendengar
dari pada selalu menasehati
Untuk mau dengan sabar menjawab
pertanyaan anakku yang tak henti-hentinya sepanjang hari tentang apa
saja yang menurut kita (orang dewasa) "tidak penting" untuk di jawab.
Ya Pertanyaan anakku yang datang bertubi-tubi tanpa henti bahkan
terkadang hingga aku sudah terkantuk-kantuk mau tidur ia masih saja
terus bertanya.
Tapi tentu saja hasilnya sepadan dengan jerih payah yang sudah kita lakukan.
Yes !!!! Anak kita mulai berubah menjadi baik dan lebih baik lagi dari
hari ke hari. Sehingga hidup ini semakin terasa indah dan bahagia
bersama anak kita dan anak kita juga merasa bahagia hidup bersama kita.
Jadi sesungguhnya menurut pengalaman saya, PARENTING BUKANLAH HANYA
ILMU UNTUK MENDIDIK ANAK, MELAINKAN LEBIH KEPADA ILMU BAGAIMANA KITA
MAMPU MENGUBAH SEMUA PERILAKU BURUK MENJADI LEBIH BAIK LAGI.
PARENTING SESUNGGUHNYA LEBIH KEPADA ILMU UNTUK MENDIDIK KITA SENDIRI
SEBAGAI ORANG TUA, YANG PERILAKUNYA SETIAP SAAT AKAN DI CONTOH OLEH
ANAK.
Benar sekali ! karena ternyata sesungguhnya perilaku anak kita hanyalah cerminan dari perilaku orang tuanya sehari-hari.
Persis seperti sebuah pepatah lama yang mengatakan "like father like son", "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya".
Tidak mungkin kita bisa membuat anak kita berperilaku baik jika kita
sendiri tidak berusaha memberikan contoh yang baik kepadanya.
Namun ternyata belajar Parenting itu tidak pernah ada kata akhir,
semakin kita belajar semakin sering kita menemukan perilaku2 yang kurang
baik yang perlu "segera" kita ubah.
Dan mengapa perlu SEGERA ? karena jika tidak segera kita ubah, maka anak kita pun akan segera menirunya.
Karena memang anak-anak kita adalah para peniru yang ulung dari
perilaku orang tuanya, gurunya, dan lingkungan pergaulannya juga
tontonan acara dari televisi yang dilihatnya setiap hari.
Dan
atas permintaan banyak pihak akhirnya pengalaman kami ini dituliskan
dalam sebuah buku yang kami beri judul 37 Kebiasaan Orang Tua yang
melahirkan perilaku buruk anak.
Jadi mari kita sama-sama GARIS BAWAHI kalimat ini,
"kita tidak akan pernah bisa memperbaiki perilaku buruk anak kita jika
kita sendiri tidak mau memperbaiki perilaku buruk kita sendiri" (yang
mungkin kita lakukan diluar kesadaran kita)
Jika dirasa bermanfaat, silahkan dishare tulisan kami ini kepada siapa saja yang perlu membacanya.
Selamat berakhir pekan bersama keluarga tercinta,
Salam syukur penuh berkah,
ayah edy
www.ayahkita.com
www.ayahedy.tk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar