Senin, 29 September 2014

Rahasia Dasar Mengelola Keuangan dari Rasulullah

Dengan langkah gontai, laki-laki itu datang menghadap Rasulullah. Ia sedang didera problem finansial; tak bisa memberikan nafkah kepada keluarganya. Bahkan hari itu ia tidak memiliki uang sepeserpun.
Dengan penuh kasih, Rasulullah mendengarkan keluhan orang itu. Lantas beliau bertanya apakah ia punya sesuatu untuk dijual. “Saya punya kain untuk selimut dan cangkir untuk minum ya Rasulullah,” jawab laki-laki itu.
Rasulullah pun kemudian melelang dua barang itu. “Saya mau membelinya satu dirham ya Rasulullah,” kata salah seorang sahabat.
“Adakah yang mau membelinya dua atau tiga dirham?” Inilah lelang pertama dalam Islam. Dan lelang itu dimenangkan oleh seorang sahabat lainnya.
“Saya mau membelinya dua dirham”
Rasulullah memberikan hasil lelang itu kepada laki-laki tersebut. “Yang satu dirham engkau belikan makanan untuk keluargamu, yang satu dirham kau belikan kapak. Lalu kembalilah ke sini.”
Setelah membelikan makanan untuk keluarganya, laki-laki itu datang kembali kepada Rasulullah dengan sebilah kapak di tangannya. “Nah, sekarang carilah kayu bakar dengan kapak itu…” demikian kira-kira nasehat Rasulullah. Hingga beberapa hari kemudian, laki-laki itu kembali menghadap Rasulullah dan melaporkan bahwa ia telah mendapatkan 10 dirham dari usahanya. Ia tak lagi kekurangan uang untuk menafkahi keluarganya.
Salman Al Farisi punya rumus 1-1-1. Bermodalkan uang 1 dirham, ia membuat anyaman dan dijualnya 3 dirham. 1 dirham ia gunakan untuk keperluan keluarganya, 1 dirham ia sedekahkan, dan 1 dirham ia gunakan kembali sebagai modal. Sepertinya sederhana, namun dengan cara itu sahabat ini bisa memenuhi kebutuhan keluarganya dan bisa sedekah setiap hari. Penting dicatat, sedekah setiap hari.
Nasehat Rasulullah yang dijalankan oleh laki-laki di atas dan juga amalan Salman Al Farisi memberikan petunjuk kepada kita cara dasar mengelola keuangan. Yakni, bagilah penghasilan kita menjadi tiga bagian; satu untuk keperluan konsumtif, satu untuk modal dan satu untuk sedekah. Pembagian ini tidak harus sama persis seperti yang dilakukan Salman Al Farisi.

mengelola uangKeperluan Konsumtif

Untuk soal ini, rasanya tidak perlu diperintahkan pun orang pasti melakukannya. Bahkan banyak orang yang menghabiskan hampir seluruh penghasilannya untuk keperluan konsumtif. Tidak sedikit yang malah terjebak pada masalah finansial karena terlalu menuruti keinginan konsumtif hingga penghasilannya tak tersisa, bahkan akhirnya minus.
Yang perlu menjadi catatan, bagi seorang suami, membelanjakan penghasilan untuk keperluan konsumtif artinya adalah memberikan nafkah kepada keluarganya. Jangan sampai seperti sebagian laki-laki yang menghabiskan banyak uang untuk rokok dan ke warung, sementara makanan untuk anak dan istrinya terabaikan.

Modal

Sisihkanlah penghasilan atau uang Anda untuk modal. Bahkan, kalaupun Anda adalah seorang karyawan atau pegawai. Sisihkanlah setiap bulan gaji Anda untuk menjadi modal atau membeli aset. Menurut Robert T. Kyosaki, inilah yang membedakan orang-orang kaya dengan orang-orang kelas menengah dan orang miskin. Orang kaya membeli aset, orang kelas menengah dan orang miskin menghabiskan uangnya untuk keperluan konsumtif. Dan seringkali orang kelas menengah menyangka telah membeli aset, padahal mereka membeli barang konsumtif; liabilitas.
Aset adalah modal atau barang yang menghasilkan pemasukan, sedangkan liabilitas adalah barang yang justru mendatangkan pengeluaran. Barangnya bisa jadi sama, tetapi yang satu aset, yang satu liabilitas. Misalnya orang yang membeli mobil dan direntalkan. Hasil rental lebih besar dari cicilan. Ini aset. Tetapi kalau seseorang membeli mobil untuk gengsi-gengsian, ia terbebani dengan cicilan, biaya perawatan dan lain-lain, ini justru menjadi liabilitas. Robert T Kiyosaki menemukan, mengapa orang-orang kelas menengah sulit menjadi orang kaya, karena berapapun gaji atau penghasilan mereka, mereka menghabiskan gaji itu dengan memperbesar cicilan. Berbeda dengan orang yang membeli aset atau modal yang semakin lama semakin banyak menambah kekayaan mereka.
Jangan dianggap bahwa aset atau modal itu hanya yang terlihat, tangible. Ada pula yang tak terlihat, intangible. Contohnya ilmu dan skill. Jika Anda adalah tipe profesional, meningkatkan kompetensi dan skill adalah bagian dari modal, bagian dari aset. Dengan kompetensi yang makin handal, nilai Anda meningkat. Penghasilan juga meningkat.

Sedekah

Jangan lupa sisihkan penghasilan Anda untuk sedekah. Mengapa? Sebab ia adalah bekal untuk kehidupan yang hakiki di akhirat nanti. Baik sedekah wajib berupa zakat maupun sedekah sunnah.
Apa yang dilakukan Salman Al Farisi adalah amal yang luar biasa. Ia bersedekah senilai apa yang menjadi keperluan konsumtif keluarganya. Jadi kita kita punya gaji atau penghasilan tiga juta, lalu kebutuhan konsumtif keluarga kita satu juta, kita baru bisa menandingi Salman Al Farisi jika bersedekah satu juta pula. Namun karena ada hadits Rasulullah yang menyebutkan bahwa sedekah satu bukit tidak dapat menyamai sedekah satu mud para sahabat, kita tak pernah mampu menandingi sedekah Salman Al Farisi.
Harta sejati kita yang bermanfaat di akhirat nanti adalah apa yang kita sedekahkan. Lalu mengapa kita membagi penghasilan kita menjadi tiga bagian; konsumsi, modal dan sedekah? Mengapa tidak semuanya disedekahkan? Sebab konsumsi dan modal sesungguhnya juga pendukung sedekah kita. Jika keperluan konsumsi kita terpenuhi, maka fisik kita relatif lebih sehat. Dengan fisik yang sehat, kita bisa beribadah dan bekerja yang sebagian hasilnya untuk sedekah. Mengapa perlu mengalokasikan untuk modal/aset? Karena ia akan semakin memperbesar pemasukan kita dan dengannya kita menjadi lebih mudah untuk bersedekah dalam jumlah lebih besar dan juga lebih banyak beramal. [Muchlisin BK]

Jumat, 19 September 2014

ANDA DOYAN JENGKOL ? ?

(saya share supaya lebih banyak yang doyan jengkol, hehe )
Baca ya.. :
• Ternyata JENGKOL merupakan buah ajaib untuk membunuh sel KANKER & 10.000X lebih kuat dari KemoTerapi.
• Spt diketahui, pohon jengkol dikenal varietas jengkol dan jengki.
• Kita bisa konsumsi buah Jengkol dgn cara memakannya langsung sebagai lalapan, di jus, minuman siap saji, sorbets, kue, emping jengkol dll.
• Hal ini menghasilkan banyak kebaikan, tapi yang paling menarik adalah efek yang dihasilkan pada kista dan tumor.
• Buah ini adalah obat yang terbukti melawan SEMUA JENIS KANKER.
• Jengkol dianggap juga sebagai spektrum anti mikroba terhadap infeksi bakteri dan jamur terbukti dari baunya yg adikuat. Efektif terhadap parasit internal dan cacing, dpt mengatur tekanan darah yang terlalu tinggi & berguna sebagai anti depresan, memerangi stres dan gugup.
• Sumber informasi menarik ini berasal dari salah satu produsen obat terbesar dî dunia yg mengatakan bahwa setelah lebih dari 20 tes laboratorium yang dilakukan sejak tahun 1970, terungkap bahwa :
Jengkol bisa MENGHANCURKAN SEL² GANAS dî 12 kanker, termasuk kolon, payudara, prostat, paru² dan pankreas.
• Senyawa buah ini menunjukkan 10.000 kali lebih baik dari produk adriamycin, obat kemoterapi, biasanya digunakan dî dunia, memperlambat pertumbuhan sel kanker.
• Dan bahkan yg lebih mencengangkan : jenis terapi dengan ekstrak Jengkol hanya menghancurkan sel² kanker ganas & tdk mempengaruhi sel² sehat.

» Institute of Health Sciences, 819 Sweden Riset Biosains. L.L.C. Cause Street.
Sebarkan berita baik ini, demi kesehatan kita semua.
Bersyukurlah bagi yg biasa makan JENGKOL

Kamis, 18 September 2014

Perempuan: Boleh Bekerja, Asal…

“Ma, apakah kamu akan menitipkan berlian di rumah pada pembantu?”
“Tentu tidak, sayang.”
“Lalu kenapa Mama menitipkan aku padanya?”
“Jadi elo nggak kerja?”
“Nggak, gue nungguin anak di rumah.”
“Ya ampun, masak Sarjana S2 kayak lo cuma nungguin anak.”
“Ya daripada anak kamu, ditungguin pembantu yang lulus SD aja nggak.”
(Kutipan di atas saya ambil dari poster-poster yang sering beredar di FB, tidak persis, tapi esensinya begitu)
Menurut Anda apa tujuan poster-poster semacam itu?
a. Menegaskan bahwa menjadi ibu rumah tangga adalah tugas PALING MULIA bagi perempuan?
b. Membuat wanita karier merasa bersalah.
Saya tidak tahu apa tujuan  poster semacam itu. Tapi saya tahu pasti dampaknya: menampar wanita karier. Karier (atau bekerja dalam tulisan ini) saya persempit menjadi kerja di luar rumah, meski sebenarnya every mom is a working mom.
Orang ditampar bisa sedih atau marah. Tapi kemungkinan besar nggak bakal tersenyum.
Dan saya kok ragu dengan melihat poster-poster semacam itu para wanita karier akan serta merta mempertimbangkan buat resign. Merasa marah atau bersalah mungkin iya, tapi berhenti kerja? Lah, siapa yang kasih makan anaknya? Si pembuat poster? Ya nggak lah.
Ibu saya dulu wanita karier. Dia menjadi perawat semenjak belia. Dan lebih parah daripada wanita kantoran yang kerja dari jam 8 sampai jam 5 sore, ibu saya kerja dalam tiga shift bergantian. Jaga pagi (jam 8 pagi-3 sore), jaga sore (jam 3 sore-9 malam), dan jaga malam (jam 9 malam-8 pagi). Anak-anaknya terlantar? Nggak juga. Kami tidak merasa begitu. Empat anaknya bisa tumbuh dengan baik. Kakak saya kini jadi pegawai kantoran, saya jadi penulis, adik saya jadi dokter, adik bungsu saya jadi pekerja LSM. Tak ada yang bercerai, tak ada yang merokok, tak ada yang menenggak alkohol, tidak ada yang jadi pelaku KDRT. Kami bukan orang kaya, tapi secara umum kami hidup bahagia.
Pernah ada percakapan begini.
Tetangga (T): Mbak nggak kerja lagi?
S: Saya pilih kerja di rumah, pengin nungguin anak. Ibu saya dulu kerja di luar dan…
T: Mbak merasa kesepian ya waktu kecil?
S: Oh, tidak, tidak, saya merasa bangga pada ibu saya. Saya kagum padanya. Dia hebat.
Karena pengalaman itulah saya tidak memahami korelasi wanita bekerja dengan kebahagiaan anak. Saya kenal wanita supersibuk yang menjadi pejabat eksekutif di sebuah perusahaan besar sejak dia menikah. Dua anaknya? Sweet sekali. Yang laki-laki berprestasi dalam olimpiade matematika. Dan yang perempuan jago menulis, utak-atik foto, plus ramah dan cerdas. Keduanya dekat dengan orangtuanya. Setidaknya sampai remaja pun mereka masih mau diajak traveling bareng.
Sebaliknya saya kenal stay-home-mom yang ya ampun, anak-anaknya kacau sekali.
Anda mungkin berkata, “Yah, jangan dibandingkan dong, yang satu kan wanita karier cerdas, sarjana, suaminya mapan pula. Yang satunya baca tulis saja seret, suaminya ‘cuma’ loper koran.” (maaf pada loper keran, tidak bermaksud merendahkan).
“Lho, sekarang Anda ngeles. Ini tadi kan perkara bekerja dan tidak bekerja.”
“Ya tapi kan tingkat pendidikan ibu ngaruh juga.”
“Oh, baiklah, jadi lulusan perguruan tinggi akan jadi ibu yang lebih baik dibanding…”
“Ya, saya nggak bilang gitu. Kan nggak sesimpel itu juga.”
Yup, itulah maksud saya, tidak sesimpel itu penjelasannya.
Perempuan Ideal?
Saya tidak mengerti mengapa perempuan zaman sekarang masih juga dihakimi bila bekerja di luar rumah. Dan orang-orang yang menghakimi ini masih berharap anaknya dididik oleh guru perempuan dan istrinya diperiksa oleh bidan atau dokter perempuan. Gyah.
Perempuan zaman dahulu juga bekerja di luar rumah. Berladang. Perempuan-perempuan Bali adalah pekerja keras yang konon bekerja lebih keras dibandin prianya. Perempuan suku American-Indian duduk bersama para laki-laki dalam pengambilan keputusan, setara.
Saya pribadi berpendapat perempuan harus (bisa) mencari uang. Buat jaga-jaga andai (andai saja lho) suami sakit atau di-PHK atau menelantarkan Anda. “Ah, suami saya orang baik, tidak mungkin menelantarkan keluarga.” Oke deh, silakan berdoa saja dia akan setia selamanya.
Saya dengan sepenuh kesadaran memilih kerja di rumah. Untung saja saya punya pilihan untuk kerja di rumah. Saya bisa menulis dan menerjemahkan. Tapi tidak semua orang bisa menulis dan menerjemahkan bukan?
Kan, bisa jualan online atau menjahit. Kalau Anda bisa, silakan saja, tapi jangan memaksa orang lain untuk jualan online juga (kalau semua jadi pedagang online, yang beli siapa dong). Dan banyak perempuan di sana yang jauh lebih berguna bagi masyarakatnya bila bekerja sebagai walikota (Bu Risma apa kabar) atau Menteri Kesehatan (Halo Bu Nafsiyah Mboi).
Saya sendiri berpendapat bila kita pernah mengenyam pendidikan tinggi, apalagi bila disubsidi pemerintah), kita wajib ‘mengembalikan’nya pada masyarakat setidaknya setahun dua tahun. Ya mendidik anak juga punya peran dalam masyararakat, tapi alangkah asyiknya jika mereka yang pernah kuliah di pertanian mengembangkan pertanian, yang pernah kuliah di pendidikan anak ngajar PAUD, dan seterusnya. Jadi ingat sebuah institut pertanian yang konon membatasi mahasiswa perempuan gara-garanya kebanyakan mereka akhirnya nggak berkecimpung di dunia pertanian sehingga bidang ini kekurangan tenaga kerja.
Saya kenal seorang teman yang ‘berdarah-darah’ tiap mau kerja karena nggak tega ninggal anaknya. Apalagi pas anaknya sakit. Ditanggung dia nggak bisa konsen di kantor. Tapi dia mengakui dia nggak sanggup juga kalau tinggal 24 jam di luar rumah. Bakal bosan habis, katanya.
Yup, saya tahu banyak perempuan terpaksa bekerja di luar karena yah, mau gimana lagi, kalau yang kerja cuma satu, gaji nggak nutup. Yah, gimana lagi suaminya pengangguran. Mau gimana lagi? Suaminya berpenghasilan tinggi, tapi uangnya dikekep sendiri, dibelikan aksesori mobil, dan bukannya bedak buat istri (dan dia masih menuntut istrinya tampil cantik).
Tapi ada sebagian perempuan yang bekerja karena mereka bisa sinting kalau nggak kerja. Mereka jadi manusia yang lebih baik karena bekerja. Intinya mereka eksis karena pekerjaan mereka. Ibu bekerja ini menjadi ibu yang manis sepulang kerja. Mereka memeluk dan membacakan buku bagi anaknya. Tapi kalau menunggui anak 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dia bakal cemberut dan marah-marah melulu.
Saya sendiri sebenarnya tipe gaul yang butuh ‘ngupi-ngupi’ bersama rekan kerja tiap jumat sore. Untung meski tinggal di rumah, hobi itu bisa saya salurkan dengan bergabung dengan komunitas emak-emak rumpi.
Boleh Bekerja, tapi….
Sampai di sini silakan simpulkan sendiri, apakah bekerja tidaknya ibu mempengaruhi pertumbuhan anaknya. Seperti saya tulis tadi saya kenal ibu rumah tangga yang anak-anaknya begajulan (map). Bisa jadi karena si ayah tak peduli sama anak-anaknya (dengan alasan karena sudah kerja dari subuh sampai malam), bisa jadi karena yang kerja cuma satu dan penghasilan tidak mencukupi, si ibu jadi marah-marah melulu dan anaknya yang kena sasaran.
“Lah, salah si ibu dong nggak bisa hemat.”
“ Eh, cong, mana yang harus dihemat lagi kalau uang buat makan tiga kali saja nggak cukup?”
Seorang kenalan laki-laki pernah bertanya pada saya, “Kenapa sih istriku masih kelayapan cari kerjaan, padahal uang sudah kukasih tiap hari?” Saya tahu persis berapa yang dikasihkan pada istrinya dan saya pengin teriak, “Coba ya kamu belanjakan uang segitu buat kebutuan sehari-hari. Kalau kamu bisa, kemungkinan besar kamu ini tukang sihir.”
Ibu bekerja memiliki beban ganda di Indonesia. Ya urusan kerja, ya urusan keluarga. Betapa sering kita mendengar, “Perempuan boleh bekerja, tapi….”, “Ibu boleh kerja, asal….”
Tapi dahulukan urusan keluarga. Asal tidak keluar rumah sepanjang hari. Asal untuk bantu-bantu saja.
“Tapi” dan “asal” itu tidak berlaku untuk laki-laki. Implikasinya jelas. Laki-laki boleh (harus) bekerja dan tidak perlu mengurus keluarga. Kalau ada sepasang suami istri yang bekerja dan anaknya tidak terurus berarti yang salah yang perempuan. Dia yang harus berhenti meski penghasilannya lebih tinggi.
Saya percaya pada bonding ‘spesial’ antara ibu dan anak. Ini hubungan yang sangat khusus yang memang tak bisa terganti. Namun peran ayah juga tak bisa terganti. Ayah dan Ibu bersama-sama menciptakan sinergi yang seimbang. Anak yang mendapat kasih sayang dari ayah dan ibu tumbuh dengan lebih percaya diri, lebih stabil, dan lebih bahagia.
Norma Sosial
Banyak pekerjaan yang memang lebih luwes dikerjakan perempuan. Ada alasan esensial mengapa penjaga toko, perawat, dan guru TK kebanyakan dilakoni oleh perempuan. Ini konon karena perempuan memiliki emosi yang lebih halus, empati yang lebih kuat, rasa sayang yang lebih tinggi, dan kemampuan berbahasa yang lebih baik dibanding laki-laki. Mereka juga lebih tekun dan telaten.
Tapi bisa jadi ini karena norma sosial yang sejak awal menempatkan perempuan sebagai pengasuh dan perawat kehidupan. Mengurus anak? Itu tugas perempuan. Mengurus orangtua? Perempuan juga. Mengurus rumah? Ya tugas ibulah. Itulah mengapa perawat perempuan terkesan lebih luwes dalam pekerjaannya. Guru TK perempuan juga terkesan lebih ‘ngemong’ daripada guru laki-laki. Tentu saja, karena perempuan memang ‘dididik’ seperti itu.
Jadi herankah kita mengapa rokok sulit sekali diberantas meskipun sudah jelas membahayakan anak-anak? Mengapa para pejabat (dan rata-rata laki-laki itu) tidak peduli pada fakta bahwa sekian ribu anak dijual tiap tahun untuk dijadikan pekerja illegal? Mengapa laki-laki lebih sering menggunakan ‘fisik’ ketika menghadapi suatu masalah. Mengapa akhirnya ibu dan ibu lagi yang harus merasa bersalah ketika terjadi ‘sesuatu’ pada anak mereka.
Menghakimi
Tidak hanya dalam karier perempuan dihakimi. Di sebuah grup fb yang mendukung gerakan menyusui, beberapa kali saya melihat seorang ibu di-bully hanya karena menanyakan “Apa merk sufor yang terbaik?” atau “Kapan sebaiknya memberikan susu UHT pada anak saya?”
Meski beberapa orang selalu mengingatkan bahwa justru ibu-ibu inilah yang harus diberi penjelasan dengan santun, perundungan selalu saja terjadi. Mulai dari ‘ya ampun, Bu, salah grup kali. Ini kan grup ASI!” sampai “Anak manusia yang minum ASI, anak sapi minum susu sapi’.
Saya pro-ASI. Saya menyusui anak saya hingga tiga tahun. Setelah lepas dari ASI, anak saya juga tidak ‘nyambung’ ke susu sapi. Saya merasa ibu-ibu yang tidak memberi ASI –dan malah dengan bangganya memberikan susu formula– itu bodoh sekali. Tapi saya ingatkan diri saya sendiri, semua ibu ingin yang terbaik buat anaknya. Saya selalu ingat kata Bidan Robin Lim, “Tak ada ibu yang gagal, yang ada adalah  masyarakat yang membuat si ibu gagal–.
Ya, bisa jadi mereka yang beralih ke formula memang benar-benar tidak tahu bahwa ASI lebih unggul daripada susu formula karena sudah terpengaruh iklan. Kalau pun mereka tahu, bisa jadi mereka tidak memberikan ASI karena memang tidak bisa –meski sangat menginginkannya–. Alasannya bisa macam-macam, karena bekerja, karena sakit, karena bepergian, karena ASI tidak keluar dan sebagainya. Anda bisa menyangkal, ah itu semua ada solusinya. Tapi Anda tidak mengalaminya sendiri bukan?
Saya mengingatkan diri saya sendiri bahwa setiap keluarga itu unik, pun setiap individu itu berbeda. Ada yang syukur meski kerja tahu cara memerah ASI dan bisa menyisihkan waktu untuk melakukannya pada jam kerja. Ada yang meski di rumah dan selo tidak bisa menyusui karena tidak mendapat dukungan keluarga. Saya kenal seorang perempuan yang tidak menyusui karena tidak ingin payudaranya jadi jelek dan suaminya bakal selingkuh. Padahal sepertinya suaminya memang bakat selingkuh bahkan bila payudara istrinya seindah punya Pamela Anderson. Gampang saja kita bilang, “Suami kayak gitu, tinggalin aja deh.” Terus Anda gitu yang bakal menghidupi anaknya?
Tak Ada yang Sempurna
Anak saya tiga tahun empat bulan. Belum pernah makan permen sama sekali. Belum pernah makan mi instan. Tidak pernah ngedot sama sekali. Makanan kemasan saya batasi. Dia doyan sayur –meski tidak semua jenis—dan setiap hari makan buah.
Wow  banget kan?
Tidak juga. Kemungkinan besar saya masih tetap dibully ibu-ibu lain karena dia kadang makan es krim yang berwarna-warni. Kadang dia minum sirup (meski tahu bahwa itu hanya boleh dilakukan kadang-kadang), dan anak saya itu ndil-ndilan sekali. Seperti ada pegas di telapak kakinya dan paku di bokongnya. Dia tak bisa duduk diam. Mulutnya juga kayak radio, selalu bunyi begitu sudah ‘on’. Dia teriak-teriak kalau saya ajak arisan. Tapi dia juga sekaligus pemalu. Kemampuan sosialisasinya masih kurang.
Kalau orang melihat anak saya seperti itu, mereka mungkin menghakimi, “Ya ampun, anak itu kok nggak sopan sekali. Ibunya nggak bisa mendidik ya?”
Saya sering seperti itu, membatin ibu lain maksud saya. Secara spontan saya mengevaluasi mereka dan tentunya kebanyakan yang saya evaluasi adalah sisi buruknya. Terus terang itu yang menonjol, sih, dan asyik buat digosipkan.
“Ya ampun, itu anak baru tiga tahun kok giginya sudah habis. Gimana sih pola makannya?”
“Hah, empat tahun dan belum lulus toilet training?”
“Lah, gimana itu baru empat tahun kok sudah mau disekolahkan?” dan seterusnya.
Kalau anak giginya ompong sebelum waktunya itu terus kenapa? Okelah teori kedokteran gigi boleh mengutarakan teorinya sampai berlembar-lembar mengenai efek buruk gigi kerepes, tapi tidak berarti si anak bakal jadi koruptor saat ia dewasa bukan?
Kita semua punya situasi unik. Ada yang menjadi orang tua tunggal. Ada sepasang suami istri yang keduanya harus bekerja karena tuntutan ekonomi. Ada pula yang keduanya bisa tinggal di rumah. Ada anak yang gemar sekolah, ada pula anak yang menolak sekolah. Ada laki-laki yang bekerja off-shore sehingga cuma  bisa ketemu anaknya enam bulan sekali dan akhirnya menggelontor si anak dengan mainan mahal. Ada pengangguran yang meski tidak harus pergi ke mana-mana, tapi toh tetap nggak pernah ‘melihat anaknya’, apalagi membuatkan layang-layang.
Saya hanya mengingatkan diri saya untuk tidak melihat melulu dari kacamata saya. Saya belajar untuk lebih menerima. Menyebarkan apa yang kita anggap benar mungkin baik, tapi saya tidak bisa memaksa. Dan saya jelas tak bisa menilai, tak boleh menghakimi. Saya bukan juri, bukan pula hakim.

SEUMUR HIDUP TAK PERLU DIBERSIHKAN

SEUMUR HIDUP TAK PERLU DIBERSIHKAN
Beberapa bulan yang lalu saya mengalami kejadian yang tak disangka-sangka. Lebih tepatnya yang mengalaminya anak dari adiknya kakek saya yang kini sudah meninggal. Awal penyebab meninggalnya simpel, dia punya kebiasaan “ngileni” atau mengorek telinga dengan ujung bulu ayam. Kebiasaan yang seolah-olah tak berbahaya sama sekali.
KRONOLOGINYA
Awalnya, paman saya hanya merasakan sakit di salah satu telinganya hingga tak tahan. Bukan karena sakitnya, tapi risih dengan rasa sakit kecil yang dirasakan berhari-hari. Dia diperiksakan ke dokter umum dan sakitnya hilang. Dua minggu kemudian, sakitnya timbul lagi. Kali ini harus dirawta oleh dokter spesialis THT dan harus menjalani perawatan pembersihan telinga seminggu dua kali. Karena menyepelekan nasehat dokter, paman saya enggan periksa setelah perawatan kedua. Ia merasa sudah sehat dan tak merasakan sakit lagi. Dua minggu kemudian, tiba-tiba ia pingsan selama beberapa menit dan setelah sadar ia tak bisa diajak berkomunikasi selama beberapa jam.
Pada hari itu juga, paman dibawa ke RS di Klaten dan harus menjalani rawat inap. Kondisinya memburuk dan harus dirujuk ke RS di Jogja yang peralatannya lebih lengkap. Setelah diperiksa dokter, diputuskan harus dioperasi otaknya karena “kuman” infeksi dari telinga itu sudah masuk ke otak. Persiapan operasi itu diperkirakan butuh waktu satu bulan, namun baru dua minggu dirawat paman sudah tak tertolong dan akhirnya meninggal.
Dari pengalaman buruk itu, saya mencari-cari informasi, apakah benar mengorek telinga bisa menyebabkan infeksi dan infeksinya bisa menjalar ke otak. Dan inilah info yang saya dapatkan.
SUSUNAN TELINGA
Telinga berfungsi sebagai alat pendengaran dan keseimbangan. Agar kedua fungsi tersebut berjalan, telinga harus dijaga. Sayang, banyak orang yang kadung salah dalam hal menjaga kebersihan telinga. Misalnya, mengorek telinga.
Telinga terdiri dari telinga luar, tengah dan dalam. Ketiga bagian ini bekerjasama menangkap gelombang suara dan menjadikannya bunyi yang nyata. Awalnya, gelombang suara diterima oleh telinga luar. Telinga luar sendiri terdiri dari daun dan liang telinga. Daun telinga menampung suara, yang kemudian disalurkan ke liang telinga. Dari liang telinga, suara kemudian masuk ke telinga tengah melalui gendang telinga. Di belakang gendang telinga, terdapat tulang pendengaran yang bentuknya menyerupai rantai. Tulang-tulang ini saling berhubungan pada sendi dan berfungsi mengantarkan gelombang suara hingga menggetarkan gendang dan sampai ke telinga dalam.
Di telinga dalam terdapat alat penerima yang disebut rumah siput. Di dalam rumah siput terdapat ujung-ujung saraf, cairan, dan organ yang mengambang. Gelombang suara yang diantarkan gendang dan tulang telinga akan menggetarkan cairan dalam rumah siput, sehingga membuat organ yang mengambang bergerak dan menyentuh ujung-ujung saraf pendengaran. Proses yang tadinya menggunakan tenaga mekanik kemudian diubah menjadi tenaga listrik, dan disampaikan ke otak sehingga kita mendengar suara.
Sementara sebagai alat keseimbangan, prosesnya lebih kompleks. Proses terjadi di telinga dalam. Telinga bekerjasama dengan organ lain seperti mata, sendi-sendi, otak dan lainnya. Jika ada dua organ yang tidak berfungsi, maka keseimbangan kita pun akan hilang.
BAHAYA MENGOREK

Bentuk telinga dirancang untuk mengantisipasi masuknya kotoran. Liang telinga yang bersudut membuat kotoran, seperti debu atau serangga, sulit menembus bagian yang lebih dalam. Tugas menghalau kotoran juga dilakukan kelenjar rambut yang terdapat di bagian depan setelah liang telinga. Di sini juga diproduksi getah telinga yang bernama serumen. Kita lebih mengenalnya sebagai tai telinga atau getah. Tai telinga inilah yang akan menangkap kotoran dan dengan sendirinya membersihkannya.

Orang sering salah kaprah menyangka tai telinga sebagai kotoran. Padahal, fungsinya sangat penting untuk membersihkan kotoran yang masuk. Secara alamaiah, kotoran yang masuk akan kering dan keluar sendiri. Tai telinga tidak usah dibuang, kecuali jika menggumpal dan menyumbat liang telinga sehingga menghalangi masuknya gelombang suara ke telinga dalam. Lagipula, tak banyak kasus orang yang mengalami penggumpalan getah ini.
Dalam kadar normal, tai telinga hanya menutupi permukaan dinding telinga. Jika dibersihkan, getah akan diproduksi lagi. Maka, telinga sebaiknya tidak dibersihkan dengan cara dikorek. Cukup bersihkan bagian luar saja, yaitu daun dan muara liang telinga. Bagian lebih dalam dari itu, seumur hidup pun tak perlu dibersihkan.
Salah satu yang sering dilakukan orang adalah mengorek telinga. Tak banyak yang tahu, mengorek telinga justru akan mengakibatkan terdorongnya getah telinga ke bagian yang lebih dalam yang bukan tempatnya. Jika getah ini dibersihkan, maka getah akan diproduksi lagi. Jika pengorekan dilakukan terus-menerus, getah yang
terdorong akan menumpuk dan menyumbat, sehingga pendengaran pun menurun karena gelombang suara tak bisa disalurkan dengan baik.
Mengorek telinga juga bisa mengakibatkan perbenturan sebab telinga kita bentuknya bersudut. Perbenturan ini akan mengakibatkan pembengkakan atau perdarahan. Pengorekan yang terlalu keras atau dalam juga bisa mengakibatkan trauma, ditambah dinding telinga kita mudah berdarah.
Masih ada lagi, mengorek telinga juga bisa bikin kolaps. Anda mungkin pernah mengalami batuk-batuk saat mengorek kuping. Nah, hal ini disebabkan adanya refleks saraf pagus yang terdapat di dinding telinga. Saraf pagus membentang ke tenggorokan, dada sampai perut. Batuk-batuk adalah refleks yang ringan. Refleks yang berat dan berbahaya bisa mengakibatkan kolaps.
MUKA TAK SIMETRIS
Mengorek telinga juga bisa menyebabkan infeksi. Infeksi yang berat dan berada di tempat yang sensitif bisa menyebabkan kualitas pendengaran menurun, bahkan membuat muka jadi mencong (tak simetris).
Salah satu saraf yang terdapat di telinga adalah saraf facialis. Saraf ini berada di belakang liang telinga. Fungsinya menggerakkan otot muka dan sebagai bagian yang menunjang pendengaran. Meski saraf ini dilindungi tulang, namun jika infeksi atau gangguan lain sudah mengenainya, maka bisa mengakibatkan muka menjadi mencong, mata tak bisa ditutup, dan lainnya, yang disebut kelumpuhan saraf facialis.
Infeksi akibat mengorek terlalu keras bisa berbentuk seperti bisul yang bernanah. Infeksi bisa terjadi di liang telinga, kelenjar rambut, bahkan sampai ke bagian telinga tengah di belakang gendang. Selain karena mengorek, infeksi telinga tengah yang disebut congek bisa pula disebabkan oleh adanya infeksi di saluran nafas, yang berasal dari belakang hidung lalu merambat ke saluran tuba eskafius yang menghubungkan rongga di belakang hidung dengan telinga tengah. Jika produksi nanah semakin banyak, maka gendang bisa pecah atau bocor. Akibat selanjutnya, pendengaran akan terganggu.
Di dalam telinga terdapat banyak sekali saraf. Itulah kenapa telinga sangat sensitif. Ketika kita sakit amandel, sakit gigi atau radang tenggorokan, telinga juga terasa sakit, karena telinga kita dilalui saraf perasa. Saraf ini akan mengalihkan rasa sakit di daerah lain sampai ke telinga.
HINDARI MUSIK KERAS
Banyak hal bisa menjadi penyebab menurunnya kualitas pendengaran. Dalam gangguan taraf ringan, orang hanya akan mampu mendengar bunyi dengan kapasitas 25 – 40 desibel saja, taraf sedang 40 – 60 desibel, dan jika lebih dari 60 desibel berarti berada dalam taraf berat.
Kita sering merasa tak pernah mendengarkan musik keras-keras. Namun punya kebiasaan mendengarkan musik dari HP atau MP3 player dengan headset atau earphone. Sekalipun alat itu kecil, karena penggunaannya yang ditempelkan di telinga menyebabkan tingkat kekerasan suaranya mengalahkan suara bising kereta api. Kerusakan penurunan pendengaran karena hal ini bersifat permanen dan tak bisa disembuhkan.
Penyebabnya beraneka ragam, mulai kelainan di telinga luar hingga dalam. Kelainan di telinga luar bisa disebabkan adanya penyumbatan oleh getah telinga, benda asing, bisul, atau tumor. Gangguan di telinga tengah seperti gendang pecah, perdarahan akibat benturan pada kecelakaan, terputusnya rantai tulang pendengaran atau keluarnya cairan karena alergi.
Sementara di telinga dalam, gangguan berupa “pingsan” atau matinya sel rambut yang mengubah getaran mekanik jadi listrik lalu menyampaikannya ke otak. “Pingsan” atau matinya sel rambut disebabkan trauma bising, misalnya mendengar terlalu lama dan sering bunyi-bunyian yang amat keras, infeksi yang menjalar dari telinga tengah atau karena keracunan obat. Melalui peredaran darah, racun dari obat bisa sampai ke telinga dalam.
Penyakit seperti darah tinggi dan diabetes juga bisa mengurangi pendengaran. Pasalnya, penyakit ini bisa sebabkan rusaknya pembuluh darah. Akibatnya, telinga dalam sebagai terminal tak mendapat makanan yang cukup,” ujar Darnila. Sejumlah makanan juga bisa menyebabkan penurunan pendengaran jika menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Contohnya garam, lemak dan rokok. Turunnya pendengaran karena darah tinggi, diabetes dan keracunan obat bisa menyerang dua belah telinga. Sementara penyebab lainnya hanya menyerang telinga yang mengalami gangguan. Perlu diingat, gangguan di satu telinga tidak menjalar ke
telinga yang lain.
Kebanyakan gangguan yang terjadi di telinga luar dan telinga tengah bisa diatasi. Sedangkan jika mengenai telinga dalam agak sulit. Kalau sel rambut di telinga dalam hanya “pingsan”, misalnya akibat mendengarkan musik disko selama dua jam saja, maka pendengaran akan kembali setelah beberapa lama menghindar musik keras ini. Namun, jika terlalu sering mendengar musik atau bunyi-bunyian yang amat keras, bisa saja sel rambut itu patah dan akhirnya kualitas pendengaran rusak
berat. Umumnya hal ini tak bisa diperbaiki.
Pendengaran menurun yang permanen juga bisa ditemukan pada bayi dengan
kelainan bawaan. Biasanya pada mereka bisa dilakukan tes refleks. Tes ini bisa dilakukan oleh orang tua yang merasa curiga anaknya tidak bisa mendengar. Caranya dengan membunyikan sesuatu di tempat tersembunyi, yang tidak bisa lihat matanya. Lihat saja, apakah saat mendengar bunyi ia langsung memberi respon atau tidak?
(Dari berbagai sumber)

Agung Pamujiyanto: SALAH SATU CARA MUDAH MENGHAPAL NAMA-NAMA SURAH DALAM AL QUR’AN

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh
Al Qur’an adalah Kitab Suci agama Islam yang wajib di baca dan dipelajari oleh setiap umat Muslim.Namun faktanya, sangat jarang umat muslim yang bisa menghapal seluruh isi Al Qur’an ( Tahfidz ).
Jangankan hapal isinya, urutan nama-nama surah yang ada dalam Al Qur’an saja tidak banyak yang hapal. Nah untuk lebih meningkatkan motivasi kita semua agar nantinya mampu menghapal seluruh isi Al Qur’an, maka saya coba memulainya
dengan memberikan satu cara yang menyenangkan untuk menghapal nama-nama surah dalam Al Qur’an.
Salah satu metode menghapal yang cukup efektif adalah dengan membuat
cerita dari urutan surah sehingga kita mudah mengingatnya.
Cobalah baca Cerita-cerita di bawah ini, dan perhatikan kata-kata yang berhuruf besar. Kata- kata tersebut adalah nama-nama surat dalam Al Qur’an. Hafalkan ceritanya, dan kemudian tuliskan kata-kata tersebut secara berurut. Maka akan kita dapatkan nama surat dan nomor urutnya. Silahkan mencoba :
Cerita I ; (Surah 1 – 10)
Paman membaca AL FATIHAH sebelum memasak SAPI BETINA milik KELUARGA IMRAN yang punya anak wanita bernama AN NISA. Sebagian HIDANGAN itu diberikan untuk BINATANG TERNAK. Kemudian paman menuju TEMPAT-TEMPAT YANG TINGGI, untuk mencuri HARTA RAMPASAN PERANG. Namun akhirnya paman ber-TAUBAT seperti taubatnya Nabi YUNUS.
NO.KRONOLOGI CERITA
1.AL-FATIHAH
2.SAPI BETINA – AL-BAQOROH
3.KELUARGA IMRAN – ALI IMRON
4.AN NISA
5.HIDANGAN – AL MAIDAH
6.BINATANG TERNAK – AL AN ‘AM
7.TEMPAT-TEMPAT YANG TINGGI – AL A’ ROF
8.HARTA RAMPASAN PERANG – AL ANFAL
9.TAUBAT – AT TAUBAH
10.YUNUS
Cerita II; (Surah 11 – 20)
HUD dan YUSUF melihat PETIR.Sementara itu IBRAHIM sedang berada di PEGUNUNGAN HIJR. Ia mencari LEBAH, untuk kemudian memulai PERJALANAN MALAM menuju ke GUA untuk menemui MARYAM dan TOHA.
NO.KRONOLOGI CERITA
11.HUD
12.YUSUF
13.PETIR – AR RA’D
14.IBRAHIM
15.PEGUNUNGAN HIJR – AL HIJR
16.LEBAH – AN NAHL
17.PERJALANAN MALAM – AL ISRO
18.GUA – AL KAHFI
19.MARYAM
20.TOHA
Cerita III ; (Surah 21 – 30)
PARA NABI pergi HAJI diikuti oleh ORANG-ORANG BERIMAN. Mereka seperti CAHAYA. Inilah yang menjadi PEMBEDA ANTARA YANG BENAR DAN BATHIL. Sementara itu, PARA PENYAIR bercerita tentang SEMUT.
Cerita itu terangkum dalam buku KISAH –KISAH. Dalam buku itu juga diceritakan tentang LABA-LABA yang menyerang BANGSA ROMAWI.
NO.KRONOLOGI CERITA
21.PARA NABI – AL ANBIYA
22.HAJI – AL HAJJ
23.ORANG – ORANG BERIMAN-AL
MU’MINUN
24.CAHAYA – AN NUR
25.PEMBEDA ANTARA YANG BENAR
DAN BATHIL – AL FURQON
26.PARA PENYAIR – ASY SYU ‘ARO
27.SEMUT-AN NAML
28.KISAH2 – AL QOSHOSH
29.LABA-LABA – AL ‘ANKABUT
30.BANGSA ROMAWI – AR RUM
Cerita IV ; (Surah 31 – 40)
LUKMAN tidak berSUJUD di kaum yang terkena AHZAB dan tidak juga kepada kaum SABA’. Sementara itu FATHIR dan YASIN berdiri bersama orang YANG BERSHAF-SHAF dan membentuk huruf SHOD. Mereka teramasuk ROMBONGAN – ROMBONGAN yang memohon ampunan kepada YANG MAHA PENGAMPUN.
NO.KRONOLOGI CERITA
31.LUKMAN – LUQMAN
32.SUJUD – AS SAJDAH
33.AL AHZAB
34.SABA’
35.FATHIR
36.YASIN
37.YANG BERSHAF2– ASH
SHOOFFAT
38 SHOD
39.ROMBONGAN-ROMBONGAN – AZ
ZUMAR
40.YANG MAHA PENGAMPUN –
GHOFIR
Cerita V; (Surah 41 – 50)
YANG DIJELASKAN dalam MUSYAWARAH itu adalah tentang
PERHIASAN. Bukan tentang KABUT. Sementara itu banyak orang YANG BERLUTUT di BUKIT-BUKIT PASIR. Saat itulah MUHAMMAD mendapat KEMENANGAN. Hal ini ditandai dengan KAMAR-KAMAR bertuliskan huruf QOF.
NO.KRONOLOGI CERITA
41.YANG DIJELASKAN – FUSHSHILAT
42.MUSYAWARAH – ASY SYURA
43.PERHIASAN – AZ ZUKHRUF
44.KABUT – AD DUKHAN
45.YANG BERLUTUT – AL JATSIYAH
46.BUKIT2 PASIR – AL AHQOF
47.MUHAMMAD – MUHAMMAD
48.KEMENANGAN – AL FATH
49.KAMAR2– AL HUJURAT
50.QOF
Cerita VI ; (Surah 51 – 60)
ANGIN YANG MENERBANGKAN
membawa awan ke bukit THURSINA.Ini terjadi saat BINTANG dan BULAN bersinar. Sementara itu pak RAHMAN sedang berceramah tentang HARI KIAMAT. Dimana BESI hancur, WANITA YANG MENGAJUKAN GUGATAN mengalami PENGUSIRAN, dan banyak PEREMPUAN YANG DIUJI.
NO.KRONOLOGI CERITA
[9:30 10/09/2014] Agung Pamujiyanto: 51.ANGIN YANG MENERBANGKAN –
ADZ DZARIYAT
52.THURSINA – ATH THUR
53.BINTANG – AN NAJM
54.BULAN – AL QOMAR
55.AR RAHMAN
56.HARI KIAMAT – AL WAQI ‘AH
57.BESI – AL HADID
58.WANITA YANG MENGAJUKAN
GUGATAN – AL MUJADILAH
59 PENGUSIRAN – AL HASYR
60.PEREMPUAN YANG DIUJI – AL
MUMTAHANAH
Cerita VII ; (Surah 61 – 70)
BARISAN orang beriman pada HARI JUM’AT berbeda dengan ORANG – ORANG MUNAFIK. Demikian juga pada HARI DITAMPAKAN KESALAHAN -KESALAHAN. Ketika aku di-TALAK, aku MENGHARAMKAN dia untuk masuk rumah ini. KERAJAAN yang indah, PENA yang mahal, pada HARI KIAMAT tidak lagi berharga. Disinilah
TEMPAT-TEMPAT NAIK bagi amal sholih.
NO.KRONOLOGI CERITA
61.BARISAN – ASH SHOF
62.HARI JUM’AT – AL JUMU’AH
63.ORANG-ORANG MUNAFIK – AL
MUNAFIQUN
64.HARI DITAMPAKAN KESALAHAN-
KESALAHAN – AL TAGHOBUN
65.TALAK – ATH THOLAQ
66.MENGHARAMKAN – AT TAHRIM
67.KERAJAAN – AL MULK
68.PENA – AL QOLAM
69.HARI KIAMAT – AL HAAQQAH
70.TEMPAT2 NAIK – AL MA
‘ARIJ
Cerita VIII ; (Surah 71 – 80)
NUH diganggu JIN disaat ORANG YANG BERSELIMUT dan ORANG YANG BERKEMUL tertidur pulas. Ia tidak menyadari datangnya KIAMAT. Sementara itu, ketika MANUSIA bertemu dengan MALAIKAT YANG
DIUTUS untuk menyampaikan BERITA
BESAR tentang kematian, MALAIKAT-
MALAIKAT YANG MENCABUT nyawa
sedang melihat IA BERMUKA MASAM.
NO.KRONOLOGI CERITA
71.NUH – NUH
72.JIN – AL JINN
73.ORANG YANG BERSELIMUT – AL
MUZAMMIL
74.ORANG YANG BERKEMUL – AL
MUDATSTSIR
75.KIAMAT – AL QIYAMAH
76.MANUSIA – AL INSAN
77.MALAIKAT YANG DIUTUS – AL
MURSALAT
78.BERITA BESAR – AN NABA’
79.MALAIKAT2 YANG
MENCABUT – AN NAZI ‘AT
80.IA BERMUKA MASAM – ‘ABASA
Cerita IX ; (Surah 81 – 90)
Ombak MENGGULUNG, bumi TERBELAH, ORANG-ORANG YANG
CURANG pun ikut TERBELAH. Mereka
seperti GUGUSAN BINTANG YANG DATANG DI MALAM HARI. Mereka berada di tempat YANG PALING TINGGI. Pada HARI PEMBALASAN tidak akan muncul FAJAR di NEGERI manapun.
NO.KRONOLOGI CERITA
81.MENGGULUNG – AT TAKWIR
82.TERBELAH – AL INFITHOR
83.ORANG-ORANG YANG CURANG –
AL MUTHOFFIFIN
84.TERBELAH – AL INSYIQOQ
85.GUGUSAN BINTANG – AL BURUJ
86.YANG DATANG DI MALAM HARI – ATH THORIQ
87.YANG PALING TINGGI – AL A ‘LA
88.HARI PEMBALASAN – AL GHOSYIYAH
89.FAJAR – AL FAJR
90.NEGERI – AL BALAD
Cerita X; (Surah 91 – 100)
MATAHARI tenggelam saat MALAM tiba. Dan ketika WAKTU DHUHA, Allah MELAPANGKAN rizki dan menumbuhkan BUAH TIN. Sementara itu manusia yang berasal dari SEGUMPAL DARAH tidak mempunyai KEMULIAAN sedikit pun. Ini adalah BUKTI akan terjadi KEGONCANGAN di dunia. Hingga KUDA PERANG YANG BERLARI KENCANG pun mati.
NO.KRONOLOGI CERITA
91.MATAHARI – ASY SYAMS
92.MALAM – AL LAIL
93.WAKTU DHUHA – ADH DHUHA
94.MELAPANGKAN – AL INSYIROH
95.BUAH TIN – AT TIN
96.SEGUMPAL DARAH – AL ‘ALAQ
97.KEMULIAAN – AL QODR
98.BUKTI – AL BAYYINAH
99.KEGONCANGAN – AZ ZALZALAH
100.KUDA PERANG YANG BERLARI
KENCANG – AL`ADIYAT
Cerita XI ; (Surah 101 – 110)
HARI KIAMAT, hari dimana manusia
tidak bisa lagi BERMEGAH-MEGAHAN.
Pada MASA itulah si PENGUMPAT mati diinjak-injak GAJAH. Sementara itu SUKU QURAISY bertengkar dengan
pak MA’UN di tepi telaga KAUTSAR. Saat itu ORANG-ORANG KAFIR tidak mendapatkan PERTOLONGAN.
NO.KRONOLOGI CERITA
101.HARI KIAMAT– AL QORI ‘AH
102.BERMEGAH-MEGAHAN – AT
TAKATSUR
103.MASA – AL ‘ASHR
104.PENGUMPAT – AL HUMAZAH
105.GAJAH – AL FI-L
106.SUKU QURAISY – QURAISY
107.MA’UN – AL MA ‘UN
108.KAUTSAR – AL KAUTSAR
109.ORANG-ORANG KAFIR – AL KAFIRUN
110.PERTOLONGAN – AN NASHR
Cerita XII (Surah 111-114)
Insya Allah 4 surat terakhir ini semua
dari kita sudah menghafalnya.
NO.SURAT
111.AL LAHAB
112.AL IKHLASH
113.AL FALAQ
114.AN NAAS

Minggu, 14 September 2014

Pilih Resep Nabi atau Resep Dokter?

akwatuna.com - Pernahkah Anda dengar orang bicara seperti ini: “Mau pilih resep Nabi apa pilih resep dokter?”, “mau herbal apa obat kimia?”, “mau vaksin apa ASI eksklusif?”, dan lain-lain. Seolah kedua hal tersebut kontradiksi dan hanya boleh memilih salah satu. Ya hanya boleh salah satu pilihan saja. Begitukah Islam mengajarkan? Mengapa itu bisa terjadi? Ya tidak tahu kenapa. Tapi saya ingin bahas sedikit ke muara ilmu pengobatan ya.
Tahukah Anda bahwa semua ilmu itu dari Allah? Allah SWT yang Maha Berilmu itu menurunkan ilmu-Nya kepada manusia melalui dua jalan:
  1. Lewat perantaraan Nabi (wahyu), dan
  2. Langsung kepada manusia
Ada karakteristik khas untuk masing-masing jalur ilmu itu dan tidak boleh terbalik dalam aplikasinya. Bila terbalik bisa fatal akibatnya. Ilmu Allah yang turun lewat Nabi, termasuk pengobatan Nabi, bersifat umum, luas, global, dan diyakini mutlak benarnya oleh umat Islam, iya kan? Sebaliknya ilmu yang langsung Allah beri kepada manusia, melalui eksperimen, penelitian, percobaan ilmiah, perenungan, pemikiran, ilham juga khas. Ilmu yang diperoleh melalui eksperimen ini bersifat relatif kebenarannya. Yang benar hari ini belum tentu benar di kemudian hari. Iya kan? Kalau ilmu yang dari Nabi sifatnya benar mutlak tapi global, misalnya: tidak ada kan hadits yang memuat cara operasi bedah tulang, cara operasi jantung dll. Nah kedua jalur ilmu itu karena sumbernya sama dari Allah SWT, maka harusnya saling harmonis asal kita tempatkan sesuai dengan posisinya.
Pengobatan nabi bersifat global, umum sifatnya. Tidak spesialistik dan detail. Karena memang nabi bukan diutus Allah sebagai dokter, tapi Rasul. Jadi bila ada orang yang bilang “Rasulullah is my doctor”, menurut saya dia sudah merendahkan posisi nabi itu sendiri. Masa nabi disamakan dengan saya (dokter, red)? Karena sifat ajaran pengobatan nabi yang mutlak benarnya itu bersifat umum, maka untuk yang detail-detail diserahkan pengembangannya kepada manusia sendiri. Konsep ini menyebabkan ilmuwan Islam zaman dulu maju berkembang pesat. Saat Baghdad punya banyak RS mewah, di Perancis orang masih jarang mandi… Jadi untuk hal-hal spesialistik dan detail seperti cara operasi, cara laparoskopi, vaksinasi, dll pasti tidak ada haditsnya, iya kan?
Lalu apa saja ajaran pengobatan nabi itu? Banyak, tapi lebih bersifat promotif dan preventif, dengan aspek kuratif yang ada bersifat umum. Nabi SAW sendiri sangat hormat terhadap tabib. Saat ada sahabat yang sakit, beliau panggil tabib yang ahli pengobatan. Jadi nabi sendiri menghargai dokter. Nabi sangat menghargai pendapat orang lain. Misalnya kasus perkawinan pohon kurma, saat itu beliau usul suatu cara yang malah bikin kurma tidak berbuah. Akhirnya setelah diprotes karena panen malah menurun, beliau SAW bersabda:
أنْتُمْ أعْلَمُ بِأُمُوْرِ دُنْيَاكُمْ
“Kamu lebih mengetahui tentang berbagai urusan duniamu.” (Hadits riwayat Muslim, dalam kitab Shahih Muslim (1366))
Nah beginilah kita memahami imunisasi dalam pandangan Islam. Itu termasuk dalam “kamu lebih tahu urusan duniamu”. Syaratnya tidak boleh bertentangan dengan syariat, seperti kehalalan, keamanan, asas manfaat, dan sebagainya. Tugas para ahli lah yang menentukan standar tersebut. Jadi tidak relevan kalau ada yang bilang: vaksinasi tidak perlu karena zaman nabi juga tidak ada vaksinasi, nah dulu juga tidak ada Twitter kan?
Lalu bagaimana kalau ada orang yang mencukupkan diri dengan nasihat pengobatan dari Nabi yang sifatnya umum itu, misal: madu, habatussauda, bekam, dll. Selama kondisi sakit masih ringan dan dalam 3 hari pertama, bisa ditoleransi. Tapi kalau perlu operasi jantung coba mau cari di mana hadits tentang itu? Jadi jangan suka ekstrim menolak pengobatan modern dan menganggap cukup dengan pengobatan ala nabi. Ingat nabi saja memanggil dokter untuk si sakit…
Menganggap semua pengobatan modern adalah salah karena mengandung zat kimia adalah salah total. Bukankah oksigen, gula, nasi, air zat kimia? Menganggap semua herbal adalah aman juga salah total. Bukankah banyak orang yang menderita kanker karena konsumsi herbal tertentu terus menerus. Baik pengobatan nabi maupun pengobatan modern, obat herbal atau obat tablet dan cairan, semua asalnya dari ilmu Allah untuk manusia…
Ranah penelitian dan eksperimen sangat diperlukan untuk pengobatan modern. Ingat untuk menghasilkan 1 vaksin butuh 10-15 tahun penelitian. Jadi masih percayakah kita bila hasil penelitian 15 tahun dimentahkan begitu saja dengan alasan zaman nabi tidak ada vaksin juga sehat? Bagaimana dengan bekam? Bekam sudah dikenal 2000 tahun sebelum Nabi SAW lahir. Nabi menyetujui cara bekam. Tapi beliau tidak membekam orang.
Membabi-buta mengatakan “pengobatan Islam hanyalah bekam” bukan suatu konsep yang benar. Ingat nabi saja memanggil dokter saudara saudaraku… Mari lebih rasional dan proporsional mendudukkan sesuatu. Jadi jangan dikotomikan ASI vs Imunisasi, herbal vs tablet, bekam vs operasi.
Di Cina yang komunis saja, terapi tradisional dan modern duduk berdampingan, harmonis. Untuk kasus akut dan bedah mereka pakai terapi modern. Untuk kasus kronis, sebagian tumor, dll mereka pakai terapi tradisional. Masing-masing ada pembagiannya. Harmonis sekali… Di Cina (saya pernah jadi relawan medis untuk gempa di Cina) pasien pasien kronis biasanya diterapi tradisional medicine. Ada infus yang warna hitam… Tapi bila ada kasus trauma karena KLL, fasilitas modern untuk operasi mereka keluarkan semua. Jadi di satu RS terdapat keduanya, tradisional dan modern.
Harmonisasi antara dua kutub pengobatan perlu juga dilakukan di sini. Tidak perlu dikotomi yang disertai sikap ekstrim saling menyalahkan. Untuk bisa mengobati pasien, seorang dokter kuliah 5 tahun (dokter umum), 4 tahun spesialis, 4 tahun subspesialis, minimal 13 tahun untuk jadi konsultan. Lalu tiba-tiba dengan gagahnya seorang anak muda yang baru kursus bekam 7 hari melarang orang sakit berobat ke dokter ahli tersebut… hmmm. Padahal nabi SAW manusia paling mulia itu pun sangat menghargai profesi dokter. Beliau serahkan pengobatan sahabatnya yang sakit kepada dokter. Nabi mulia itu pun bersabda:
مَنْ تَطَبَّبَ وَلَا يُعْلَمُ مِنْهُ طِبٌّ فَهُوَ ضَامِنٌ
“Barangsiapa berpraktik kedokteran padahal ia belum dikenal menguasai ilmu kedokteran, maka ia harus bertanggung jawab.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, an-Nasai)
Perkembangan penyakit saat ini tidak bisa dipecahkan dengan ilmu yang bersifat umum. Satu cara pengobatan untuk semua penyakit. Tidak bisa saudaraku… Ada anak kawan saya sudah positif demam tifoid (tifus) menolak antibiotic karena zat kimia, tetap diobati herbal terus masuk kondisi memburuk… Akhirnya takdir Allah pun berlaku, ia wafat. Innalillah… Kenapa kita tidak lari dari takdir yang satu menuju takdir yang lain seperti kata Umar.
Motto saya: Anda boleh cari dokter terbaik di dunia, tapi gantungkan harapan kesembuhan hanya kepada Allah SWT, Sang Maha Penyembuh… Bila Anda sakit demam, 3 hari pertama, silakan pakai pengobatan yang Anda yakini, banyak minum, rukyah, bekam, herbal, dll. Tapi bila kondisi tidak membaik bahkan memburuk, serahkan urusan pengobatan kepada dokter yang sekolah belasan tahun itu.
Apakah pengobatan modern itu mengandung zat kimia? Ya, tapi herbal juga zat kimia. Nasi, air, gula, kopi, susu, semua zat kimia. Yang penting obat modern itu halal, tidak mengandung zat-zat yang diharamkan. Bahkan pada obat modern, dosis, efek samping, reaksi alergi sudah diketahui
Tapi sebagian besar herbal tidak diketahui dosis, efek samping, reaksi alergi. Selalu dianggap aman dan dianggap bukan zat kimia… Saya tidak anti herbal, setiap malam saya makan garlic (kapsul bawang putih). Tapi bila kena infeksi bakteri saya akan minum antibiotika. Tapi saya yakin penyebab kesembuhan saya bukan pada garlic atau antibiotika, hanya Allah yang menyembuhkan hamba-hamba-Nya.
Saudaraku, keimanan kepada Allah SWT dan keyakinan kepada Nabi SAW jangan membuat kita benci dengan perkembangan ilmu pengetahuan, termasuk kedokteran. Nabi SAW saja yang guru besar Thibbun Nabawi (pengobatan nabi) minta tolong ahli pengobatan pada saat itu. Nabi menghormati profesi medis. Kenapa sekarang tiba-tiba ada pengarang buku Rasulullah is my doctor, kemudian dia mencaci habis pengobatan modern. Apa dia lebih hebat dari Nabi? Yang perlu kita lakukan sekarang adalah memilah mana pengobatan modern yang tidak bertentangan dengan syariat Islam. Bukan memusuhinya secara total…

Dosa yang Terus Mengalir

dakwatuna.com – Sebelumnya pembahasan ini telah diuraikan oleh M Lili Nur Aulia di Majalah Tarbawi edisi 277 bab Nasihat Nurani, semoga menjadi ladang pahala bagi Bapak dan insya Allah saya di sini akan lebih menjelaskan tentang karakteristik dosa yang terus mengalir tersebut. Alangkah baiknya pula ilmu yang bermanfaat ini, kita sampaikan kembali sehingga ganjaran yang didapat pun bisa berlipat ganda bahkan mengalir walaupun kita sudah masuk liang lahat. Semoga Allah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
Kita mungkin sudah sering mendengar tentang amalan yang pahalanya tidak akan terputus sekalipun ruh yang telah memasuki alam barzakh. Tapi coba kita renungkan kembali, apa yang tersirat di pikiran kita kalau pahala yang terus mengalir itu dibarengi dengan dosa yang terus mengalir pula, ataupun dosa yang berlipat ganda namun pahala yang didapat sama sekali tidak ada. Sungguh ini merupakan peringatan besar buat kita semua untuk kembali bermuhasabah diri dan merenungkan kembali semua amalan yang telah kita persembahkan kepada Allah SWT.
Yang menjadi sebuah pertanyaan besar di benak kita adalah “apakah ada dosa yang bisa mengalir sampai liang lahat? Dosa apakah itu?”. Coba kita sama-sama pahami firman Allah dalam surat Yaasin ayat 12 ini
إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ
“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh)”.
Allah mengisyaratkan dalam kata وَآثَارَهُمْ yang berarti “bekas-bekas yang mereka tinggalkan”. Apa maksud dari “bekas bekas yang mereka tinggalkan?”. Para ulama telah sepakat bahwa seorang manusia yang meninggal dunia akan termasuk dalam 2 kategori sebagai berikut:
  1. Kategori seseorang yang meninggal dunia, kemudian terputus semua amal kebaikan dan keburukannya. Dalam hal ini berarti hanya amal dan perbuatan di dunia yang akan menentukan dirinya apakah masuk surga atau neraka, apakah nikmat kubur ataukah siksa kubur yang ia dapatkan.
  2. Kategori seseorang yang meninggal dunia, tetapi masih tetap mengalir pahala ataupun dosa. Dalam hal ini seseorang bisa mengalami salah satu dari beberapa kategori berikut:
    • Pahala yang terus mengalir, mungkin sudah sering kita dengar tentang 3 amalan yang pahalanya terus mengalir walaupun seorang hamba tersebut sudah masuk alam kubur yaitu shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih/ah yang senantiasa mendoakan orang tuanya.
    • Pahala dan dosa yang terus mengalir, kategori ini akan bergantung pada timbangan amal baik dan buruknya, lebih berat mana antara dosa dan pahalanya.
    • Dosa yang terus mengalir, kategori inilah yang akan kita bahas sebagaimana dalam surat yaasin tadi bahwa ada bekas yang ditinggalkan dari dosa-dosa tersebut.
Allah SWT pernah menjelaskan dalam surah An-Nahl ayat 25 yang artinya “menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun. Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu”
Rasulullah SAW pernah bersabda “Barang siapa yang melakukan tradisi buruk dalam Islam maka atasnya balasannya dan balasan orang yang melakukan keburukan itu tanpa mengurangi sedikit pun balasan keburukan atas mereka” (HR Muslim).
Imam Abu Hamid pernah berkata pula dalam kitab Ihya Ulumuddin, “Beruntunglah orang-orang yang apabila ia mati, mati bersama dosa-dosanya. Maka kesengsaraan panjanglah bagi orang yang mati tapi dosa-dosanya tidak mati selama ratusan tahun atau lebih lama dari itu yang membuatnya tersiksa dalam kuburnya” (Ihya Ulumuddin 2/73).
Dari ketiga uraian tersebut sudah dapat kita simpulkan bahwa dosa itu dapat mengalir sebagaimana pahala sampai kita memasuki liang lahat. Tapi dosa apa yang membuat seseorang itu tersiksa dalam kuburnya?
Coba kita pahami kembali hadits Rasulullah SAW dari uraian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa dosa yang dimaksud adalah membuat tradisi buruk dalam Islam atau yang lebih tepatnya lagi yaitu bid’ah. Namun tentunya bid’ah yang dimaksud adalah bid’ah yang keluar dari syariat Islam. Lain halnya dengan bid’ah hasanah.
Membuat tradisi buruk dalam Islam ini bukan hanya bid’ah tapi ajaran yang menyimpang dari syariat Islam pun bisa termasuk dalam kategori yang disebutkan oleh Rasulullah sebagai tradisi yang buruk. Ajaran masih bersifat umum, kalau kita melirik dari sifat khususnya ajaran ini bisa dikatakan sebagai ilmu, pelajaran, tulisan, ide, teori, pemikiran, hukum dan masih banyak lagi yang intinya ajaran itu bisa diamalkan oleh orang lain. Bilamana tradisi yang kita sampaikan itu baik atau sesuai dengan syariat Islam maka yang akan kita dapatkan adalah pahala yang tiada putu-putusnya dan apabila tradisi yang kita ajarkan ataupun yang kita sebarkan itu buruk atau menyimpang dari syariat Islam maka dosalah yang akan kita pikul. Bukan dosa kita saja yang akan kita dapatkan tapi dosa seluruh manusia yang mengamalkan dan mengikuti tradisi buruk yang kita sampaikan, na’udzubillahi mindzalik.
Maka dalam forum ini saya ingin mengingatkan kepada seluruh kaum muslimin wabilkhusus kepada para muballigh, para da’i, para guru, orang tua, para penulis, para motivator dan umumnya kepada seluruh umat Islam di seluruh penjuru dunia untuk kembali bermuhasabah diri, merenungkan kembali ilmu, teori, tulisan, ide, pemikiran dan sebagainya yang pernah kita sampaikan kepada anak didik kita kepada murid-murid kita, boleh jadi ajaran yang kita sampaikan adalah sesuatu yang menyimpang dari syariat Islam. Boleh jadi buku-buku hasil olah pikir kita adalah bid’ah yang jelas-jelas sebagai tradisi buruk dalam Islam. Boleh jadi postingan yang kita kirim ke sebuah situs adalah sebuah pemikiran yang justru jauh dari ajaran Islam. Maka dari itu marilah kita sama-sama saling mengingatkan saling mengoreksi diri, alangkah lebih baiknya sebelum kita mengajarkan ilmu sebelum kita menulis untuk penerbitan buku ataupun yang lainnya, kita cek kembali seluruh ilmu kita, kalaupun itu hadits kita cek sanadnya ataupun seorang motivator periksa kembali teori yang kita sampaikan. Dan kalaupun itu sudah terlanjur kita sampaikan maka segeralah bertaubat dengan taubat yang sebaik-baiknya sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat at Tahrim ayat 8
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ يَوْمَ لا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Dalam ayat ini menjelaskan bahwa Allah akan menutupi semua kesalahan (dosa) jikalau hambanya tersebut mau bertaubat dengan taubat yang semurni-murninya (taubatannasuuha).
Maka sangat jelaslah bahwa maksud Allah dari وَآثَارَهُمْ ini adalah ajaran atau tradisi yang buruk dalam Islam yang pernah kita sampaikan yang membuat dosa itu terus mengalir. Maka dari itu mari kita sama-sama bertaubat karena kita yakin bahwa Allah maha pengampun dan maha pemaaf kepada hamba-hambanya yang selalu memohon dan meminta ampunan dari kasih sayang dari-Nya. Teruslah bermuhasabah agar ilmu yang kita sampaikan adalah ladang pahala yang tiada putus-putusnya bukan dosa yang terus mengalir. Wallahu a’lam bisshawab.

Kamis, 11 September 2014

Kuserahkan Putriku Padamu (Renungan untuk Para Suami)

Saat pertama kali putri kecil kami terlahir di dunia, dia menjadi simbol kebahagiaan bagi kami, orang tuanya. Bahagia yang tiada tara kami rasakan karenanya. Kami menjaganya siang dan malam, sampai kami melupakan keadaan diri sendiri. Kami sadar, memang seharusnyalah seperti itu kewajiban orang tua.
Kami besarkan dia dengan segenap jiwa dan raga. Kami didik dengan semaksimal ilmu yang kami punya. Dan kami jaga dia dengan penuh kehati-hatian.
Dan waktupun berlalu...
Dia kini telah menjadi sesosok gadis yang cantik. Betapa bangga kami memilikinya. Kami berpikir, betapa cepat waktu berlalu, dan terbersit dalam hati kami untuk tetap menahannnya disini. Bukan bermaksud meletakkan ego kami atas hidupnya, Namun sebagai orang tua, siapa yang dapat berpisah dari anaknya. Putri kesayangannnya.
Tapi,...
Hari ini, akhirnya datang juga. Saat dimana kami harus melihatnya terbalut dalam pakaian cantik, yaitu gaun pengantinnya. Gadis kecil kami telah tumbuh dewasa. Dan sesudah ijab kabul ini, kau lah kini yang menjadi penjaganya. Menggantikan kami. Mari ikatkan tanganmu kepadanya.
Waktu akhirnya memaksa kami berpisah dengannya. Walaupun kau adalah orang yang asing dan baru sebentar dikenalnya, sedangkan kami adalah orang tuanya yang telah mengorbankan semua yang kami punya untuknya. Namun, tak ada sama sekali kemarahan kami atas dirimu, menantuku. Namun ijinkan kami sedikit meluapkan kesedihan atas seorang putri kami yang harus jauh meninggalkan kami, karena harus mengikutimu. Kamipun tak akan protes kepadamu, karena mulai hari ini, dia harus mengutamakan kau diatas kami.
Tolong, jangan beratkan hatinya, karena sebenarnya pun hatinya telah berat untuk meninggalkan kami dan hanya mengabdi kepadamu. Seperti hal nya anak yang ingin berbakti kepada orang tua, pun demikian dengannya. Kami tidak keberatan apabila harus sendiri, tanpa ada gadis kecil kami dulu yang selalu menemani dan menolong kami dimasa tua.
Kami menikahkanmu dengan anak gadis kami dan memberikan kepadamu dengan cuma- cuma, kami hanya memohon untuk dia selalu kau jaga dan kau bahagiakan.
Jangan sakiti hatinya, karena hal itu berarti pula akan menyakiti kami. Dia kami besarkan dengan segenap jiwa raga, untuk menjadi penopang harapan kami dimasa depan, untuk mengangkat kehormatan dan derajat kami. Namun kini kami harus menitipkannya kepadamu. Kami tidaklah keberatan, karena berarti terjagalah kehormatan putri kami.
Jika kau tak berkenan atas kekurangannya, ingatkanlah dia dengan cara yang baik, mohon jangan sakiti dia, sekali lagi, jangan sakiti dia.
Suatu saat dia menangis karena merasa kasihan dengan kami yang mulai menua, namun harus sendiri berdua disini, tanpa ada kehadirannya lagi. Tahukah engkau wahai menantuku, bahwa kau pun memiliki orang tua, pun dengan istrimu ini. Disaat kau perintahkan dia untuk menemani orang tuamu disana, pernahkah kau berpikir betapa luasnya hati istrimu? Dia mengorbankan egonya sendiri untuk tetap berada disamping orang tuamu, menjaga dan merawat mereka, sedang kami tahu betapa sedih dia karena dengan itu berarti orang tuanya sendiri, harus sendiri. Sama sekali tiada keluh kesah darinya tentang semua itu, karena semua adalah untuk menepati kewajibannya kepada Allah.
Dia mementingkan dirimu dan hanya bisa mengirim doa kepada kami dari jauh. Jujur, sedih hati kami saat jauh darinya. Namun apalah daya kami, memang sudah masa seharusnya seperti itu, kau lebih berhak atasnya dari pada kami, orang tuanya sendiri.
Maka hargailah dia yang telah dengan rela mengabdi kepadamu. Maka hiburlah dia yang telah membuat keputusan yang sedemikian sulit. Maka sayangilah dia atas semua pengorbanannya yang hanya demi dirimu. Begitulah cantiknya putri kami, Semoga kau mengetahui betapa berharganya istrimu itu, jika kau menyadari.
(Syahidah/Voa-islam.com)

Minggu, 07 September 2014

Perintah dan larangan Rasul Pasti Bermanfaat bg Umatnya Terapi Air Putih :

1. Anjuran Minum 2 gelas air setelah bangun tidur, Ternyata
dapat membersihkan organ-organ Internal
2. Minum segelas air, 30menit sebelum makan dapat mmbantu fungsi lambung
3. Minum Segelas air sebelum mandi, dapat menurunkan tekanan darah seluruh pencernaan
4. Minum Segelas air Seblum tidur,
Mencegah Stroke + Serangan
jantung
Subhanallah, , ,
Islam Telah Mengatur Semuanya !

Shaken Baby Syndrome - Bahaya Mengguncang Tubuh Bayi

Tahukah Anda, beberapa tahun silam, ahli kedokteran mengidentifikasi satu jenis penyakit yang serius pada bayi, namanya “Sindrom Kematian Mendadak” –> Salah satu pemicunya ini adalah guncangan pada tubuh bayi.
Pernah melihat orangtua yang melempar-lemparkan bayinya ke udara lalu menangkapnya untuk mendengar sang bayi tertawa? Atau mengguncang-guncang bahunya keras sambil berekspresi lucu?
Jika Anda melakukan demikian, maka berhentilah segera. Dan jika melihat orang lain berbuat begitu pada bayi mereka, cegahlah, karena sangat berbahaya.
Selain itu, rata-rata sekitar 100 bayi di Jerman setiap tahun mengalami kerusakan parah di otak karena mereka diguncang-guncang pengasuhnya, yang hampir di semua kasus, “terlalu terbebani”.
Laporan mengenai angka tersebut berdasarkan sensus dari unit penyakit langka anak-anak di Jerman. Asosiasi Dokter Anak di Jerman memperkirakan angka bayi yang mengalami trauma akibat diguncang-guncang, sebenarnya lebih tinggi lagi.
“ Guncangan keras selama lima detik saja sudah cukup untuk merusak fungsi-fungsi otak,” kata profesor Hans-Juergen Nentwich, anggota dewan direktur asosiasi tersebut.”
Mengapa guncangan pada bayi bisa bermuara pada kematian?
Menurut ahli kedokteran tadi, ini dikarenakan bayi yang masih sangat muda belum bisa menahan kepalanya sendiri lantaran otot lehernya yang lemah. Akibatnya, jika bayi terguncang badannya, kepalanya akan bergoyang ke depan dan belakang.
Goyangan ini yang mengakibatkan kerusakan otak serta pendarahan di dalam otak dan pada permukaan otak, sehingga dapat menimbulkan masalah serius pada otak sang bayi, dan dapat mengakibatkan masalah yang berlangsung permanen, seperti :
1.Kerusakan otak
2.Cerebral palsy
3.Kebutaan
4.Epilepsi
5.Kesulitan berbicara
6.Kesulitan belajar
7.Kesulitan koordinasi
8.Serangan jantung
9.Keterbelakangan mental
Berikut adalah TIPS untuk Mencegah:
1. JANGAN PERNAH MENGGUNCANG BAYI di bawah umur 3 tahun, dengan alasan apapun juga.
2. Saat Anda menggendong bayi anda, JANGAN LUPA UNTUK SELALU MENYANGGA KEPALA bayi Anda dengan tangan.
3. Beritahukan pentingnya melindungi kepala bayi Anda KEPADA BABY SITTER atau pengasuh bayi anda.
4. PASTIKAN semua orang yang dekat dan sering menggendong bayi anda tahu benar bahayanya seorang bayi jika diguncang-guncang atau digoyang.
5. Jika dengan sengaja/tidak sengaja, anda mengguncang-guncang bayi anda, SEGERA BAWA BAYI ANDA KE DOKTER untuk diperiksakan. Pendarahan di dalam otak hanya dapat diobati jika anda segera memberitahukan kepada dokter bahwa anda baru saja mengguncang bayi anda. Cara ini akan menyelamatkan.
Pada beberapa orang anak bahkan dapat menimbulkan kematian. Ini dikenal dengan shaken-baby-syndrome. Kenapa berbahaya?
1. Bayi memiliki kepala lebih besar dibandingkan dengan anggota tubuh yang lain, dan otot lehernya masih lemah. Jika diguncang, kepalanya akan tersentak ke depan dan ke belakang.
2. Sentakan-sentakan itu akan mengguncang otak dan merusaknya.
3. Pembuluh darah kecilnya akan ikut rusak, menimbulkan pendarahan di otak dan sekitarnya, dan juga di mata bayi.
Resiko terbesar adalah pada bayi dibawah satu tahun, tapi tidak menutup kemungkinan dapat terjadi di usia yang lebih besar. Yang harus diwaspadai adalah guncangan-guncangan ini dapat terjadi justru ketika kita asyik bermain dengan sang bayi.
Karenanya ada beberapa permainan dan aktivitas yang harus dihindari untuk mencegahnya, antara lain :
1. Melempar bayi ke udara.
2. Lari-lari sambil membawa bayi di punggung atau di kepala.
3. Kuda-kudaan (bayi naik ke punggung, naik ke kaki dan digoyang-goyang).
4. Memutar bayi.
Jangan lupa mengingatkan orang-orang di sekitar sang bayi, seperti saudara-saudaranya, pengasuhnya, kakek-neneknya, untuk tidak mengguncang bayi.

obat alami untuk membunuh sel kanker

SELAMA BERTAHUN-TAHUN AMERIKA MERAHASIAKAN OBAT KANKER YANG INSYA ALLAH AMPUH 10.000 X LIPAT DARI KEMO TERAPY. FAKTA MENGEJUTKANNYA TERNYATA OBAT TERSEBUT ADA DISEKITAR KITA.
Selama ini kita tahu bahwa kanker hanya bisa diobati dengan terapi kemo. Namun tampaknya persepsi ini harus dihapus dan dibuang sejauh-jauhnya.
Kenapa? Karena sebenarnya ada obat alami untuk membunuh sel kanker yang kekuatannya SEPULUH RIBU KALI LIPAT lebih ampuh
dibanding terapi kemo. Obat alami ini adalah buah yang familiar dengan orang Indonesia. Buah Sirsak dan Daun Sirsak Tapi, Mengapa Kita Tidak Tahu? Karena salah satu perusahaan dunia
merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini serapat-rapatnya, mereka ingin dana riset yang di keluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya di jual ke pasar dunia.
Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia-sia, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat-
rapat rahasia keajaiban pohon ini.
Pohonnya pendek, di brazil dinamai “Graviola” , di Spanyol “Guanabana” bahasa inggrisnya “soursop” . Di Indonesia, ya buah sirsak. Buahnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis-kecut/asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau di buat jus.
Khasiat dari buah sirsak ini memberikan effek anti tumor atau kanker yang sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker. Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur (fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit atau cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali system
syaraf yang kurang baik.
Salah satu contoh betapa pentingnya keberadaan Health Science Institute bagi masyarakat Amerika adalah institute ini membuka tabir rahasia buah ajaib ini. Fakta yang mencengangkan adalah: jauh
dipedalaman hutan amazon, tumbuh “pohon ajaib”, yang akan merubah cara berpikir anda, dokter anda, dan dunia mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan untuk bertahan hidup. Tidak ada yang bisa menjanjikan lebih dari hal ini, untuk masa-masa yang akan datang. Riset Membuktikan “Pohon Ajaib” dan Buahnya
Ini Mampu:
Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan turun, ataupun rambut rontok, seperti yang
terjadi pada terapi kemo. Melindungi sistim kekebalan tubuh dan
mencegah dari infeksi yang mematikan. Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehatselama proses perawatan atau penyembuhan.
Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.
Sumber berita sangat mengejutkan ini berasal dari salah satu pabrik obat terbesar di Amerika. Buah Graviola di-test di lebih dari 20
Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya. Hasil test dari ekstrak (sari) buah ini adalah Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, diantaranya kanker : Usus Besar, Payu Dara, Prostat, Paru2, dan Pankreas.
Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamicin dan Terapi Kemo yang biasa di gunakan. Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel2 jahat dan TIDAK membahayakan/ membunuh sel-sel sehat.
Riset telah di lakukan secara ekstensive pada pohon “ajaib” ini, selama bertahun-tahun tapi kenapa kita tidak tahu apa2 mengenai hal ini? Karena begitu mudah kesehatan kita, kehidupan kita, dikendalikan oleh yang memiliki uang dan kekuasaan.
Salah satu perusahaan obat terbesar di Amerika dengan omzet milyaran dollar melakukan riset luar biasa pada pohon Graviola yang tumbuh dihutan Amazon ini. Ternyata beberapa bagian dari pohon ini, yakni kulit, akar, daun, daging buah dan bijinya selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian di Amerika selatan untuk
menyembuhkan sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan reumatik.
Dengan bukti-bukti ilmiah yang minim, perusahaan mengucurkan dana dan sumber daya manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka test. Hasilnya sangat mencengangkan. Graviola secara ilmiah terbukti sebagai mesin pembunuh sel kanker. Tapi… kisah Graviola hampir berakhir disini.
Mengapa? Dibawah undang-undang federal sumber bahan alami untuk obat DILARANG/TIDAK BISA dipatenkan.Perusahaan menghadapi masalah besar, berusaha sekuat tenaga dengan biaya sangat besar untuk membuat sinthesa (kloning) dari Graviola ini agar bisa di patenkan sehingga dana yang di keluarkan untuk riset dan aneka test bisa kembali, dan bahkan meraup keuntungan besar.
Tapi usaha ini tidak berhasil. Graviola tidak dapat di-kloning.
Perusahaan gigt jari setelah mengeluarkan dana milyaran dollar untuk riset dan aneka test. Ketika mimpi untuk mendapatkan keuntungan lebih besar berangsur-angsur memudar, kegiatan
riset dan test juga berhenti. Lebih parah lagi, perusahaan menutup proyek ini dan memutuskan untuk TIDAK mempublikasikan hasil riset ini. Beruntunglah, ada salah seorang ilmuwan dari tim riset yang tidak tega melihat kekejaman ini terjadi. Dengan mengorbankan karirnya, ia menghubungi sebuah perusahaan yang biasa
mengupulkan bahan-bahan alami dari hutan amazon untuk pembuatan obat.
Ketika para pakar riset dari Health Science Institute mendengar berita keajaiban Graviola, mereka mulai melakukan riset. Hasilnya sangat mengejutkan. Graviola terbukti sebagai pohon pembunuh sel kanker yang efektif. The National Cancer Institute mulai melakukan
riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan
menghancurkan sel2 jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan intern dan tidak di publikasikan.
Sejak 1976, Graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang di lakukan leh 20 Laboratorium
Independen yang berbeda. Suatu studi yang di publikasikan oleh The Journal of Natural Product s meyatakan bahwa studi yang
dilakukan oleh Catholic University di korea selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung di dalam Graviola, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker Usus Besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan adriamicin dan Terapi Kemo.
Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah Graviola bisa menyeleksi memilih dan membunuh hanya sel
jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh ataupun terganggu. Graviola tidak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel-sel reproduksi
(seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh terapi kemo, sehingga timbul efek negatif seperti rasa mual dan rambut rontok.
Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu membunuh sel kanker secara efektif, terutama sel kanker prostat,
pankreas, dan paru-paru. Setelah selama kurang lebih dari 7 tahun tidak ada berita mengenai Graviola, akhirnya berita keajaiban ini ditemukan juga, melalui informasi dari lembaga-lembaga tersebut di atas. Pasokan terbatas ekstrak Graviola yang di budidayakan
dan di panen oleh orang-orang pribumi Brazil, kini bisa di peroleh di Amerika.
Sirsak mempunyai manfaat yang sangat besar dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit kanker. Daun sirsak ini katanya sifatnya seperti kemoterapi, bahkan lebih hebat lagi karena daun sirsak hanya membunuh sel sel yang tumbuh abnormal dan membiarkan sel sel yang tumbuh normal. Sedangkan kemoterapi masih ada efek
membunuh sebagian sel sel yang normal. Sekarang anda tahu manfaat buah sirsak yang luar biasa ini. Rasanya manis2 kecut
menyegarkan. Buah alami 100% tanpa efek samping apapun .
Sebar luaskan kabar baik ini.

Kamis, 04 September 2014

Cuci Baju dan Masak, Kewajiban Istri?

Assalamu'alaikum
Ustadzah, apakah benar dalam Islam tidak ada kewajiban mencuci baju suami dan memasakannya makanan? Bagaimana dengan pandangan konservatif soal kewajiban istri ini? Terima kasih.
Wassalamu'alaikum

INDRIANI, JAKARTA

Wa'alaikumussalam
Pertanyaan ini sangat menarik, karena tradisi yang berkembang di masyarakat kita di antara kewajiban seorang istri adalah mengurus rumah tangga dengan pekerjaan mencuci, memasak, dan lainnya. Sementara tradisi yang berkembang di Timur Tengah, yang biasa belanja ke pasar adalah para suami, dan pekerjaan rumah tangga menjadi tanggung jawab suami dengan menggaji pekerja rumah tangga.
Lalu benarkah dalam Islam tidak ada kewajiban melakukan itu semua bagi seorang istri? Para ulama berbeda pandangan dalam hal ini sebab tidak ada dalil secara eksplisit yang menyebutkan kewajiban memasak dan mencuci dibebankan kepada istri atau menjadi tanggung jawab suami.
Apakah istri wajib melakukan pekerjaan rumah? Abdul Majid Mahmud Mathlub dalam kitabnya Al-Wajiz Fi Ahkamil Usroh al-Islamiyah dan Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan bahwa sebagian fuqaha berpandangan seorang suami tidak boleh menuntut istrinya secara hukum untuk melakukan pekerjaan rumah. Karena akad nikah yang terlaksana antara mereka berdua hanya bermaksud menghalalkan bergaul antara suami istri untuk menjaga kehormatan diri dan menghasilkan keturunan.
Pekerjaan rumah seperti mencuci dan memasak termasuk dalam ruang lingkup kewajiban yang harus disediakan suami dalam kehidupan rumah tangga. Pandangan ini diwakili oleh mazhab Hanafi, Syafi’i, Maliki, dan az-Zhahiriyah. Adapun riwayat-riwayat yang menyebutkan bahwa istri harus melayani suaminya hanya menunjukkan sifat kerelaan dan keluhuran budi.
Seperti kisah Asma’ binti Abu Bakar yang dinikahi oleh az-Zubair yang miskin tidak memiliki harta dan budak, sehingga Asma' turut mengambil air, memberi makan kuda, membuat roti, bahkan membawa biji-biji kurma di atas kepalanya dari kebun Zubair yang diberi Rasulullah saw.
Imam Nawawi mengomentari kisah ini dalam Syarh an-Nawawi. “Semua ini termasuk kepatutan (apa yang telah dilakukan Asma’ binti Abu Bakar tersebut), bahwa wanita melayani suaminya dengan hal-hal yang telah disebutkan itu (seperti memasak, mencuci pakaian, dan lainnya), semua itu merupakan sumbangan dan kebaikan wanita kepada suaminya, pergaulan yang baik, perbuatan yang makruf, yang tidak wajib sama sekali atasnya, bahkan seandainya ia tidak mau melaksanakannya maka ia tidak berdosa.”
Dalam haditsnya, Rasulullah menjelaskan tentang tanggung jawab kepemimpinan. “Setiap kamu adalah pemimpin. Dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Imam itu pemimpin dalam keluarganya, bertanggung jawab tentang kepemimpinannya. Laki-laki itu pemimpin, bertanggung jawab tentang kepemimpinannya. Wanita itu pemimpin dalam rumah tangganya dan bertanggung jawab tentang kepemimpinannya. Khadam itu pemimpin bagi harta majikannya, bertanggung jawab terhadap kepemimpinannya,” (HR Bukhari).
Abdul Halim Abu Syuqqoh dalam Tahrirul Mar’ah mengomentari kalimat “Wanita itu pemimpin dalam rumah tangganya dan bertanggung jawab tentang kepemimpinannya”. Menurutnya, bukan berarti wanita harus melaksanakan sendiri semua tugas rumah tangganya, mulai dari menyiapkan makanan, mencuci, menyetrika hingga membersihkan rumah. Tapi yang dimaksud adalah, semua itu merupakan tanggung jawab (pengawasannya), namun bisa dilaksanakan orang lain seperti pekerja rumah tangga (pembantu), anak-anak, kerabat atau dibantu suaminya sendiri. Maka semua itu bergantung pada kemampuan nafkah dan finansial suami, juga kesempatan dan kemampuan istri untuk melaksanakannya dengan tidak mengabaikan tugas utama yang lainnya, yaitu merawat anak-anak dan mendidiknya dengan baik.
Sementara fuqaha yang lain berpendapat, melayani suami dan melakukan pekerjaan rumah merupakan kewajiban istri. Dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Thabrani, Rasulullah saw bersabda, “Jika seorang perempuan telah mengerjakan shalat fardhu lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan taat kepada suaminya, maka akan dikatakan kepadanya: masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai.”
Maka seorang istri, ketika diperintahkan suaminya untuk mencuci dan memasak, ia harus menaatinya. Karena melayani suami dengan memasakkan makanan dan mencuci pakaiannya merupakan bagian dari ketaatan pada suami. Nabi saw dan para sahabat Nabi menyuruh istri-istrinya membuatkan roti, memasak, membersihkan tempat tidur, menghidangkan makanan, dan sebagainya. Tidak seorang pun dari mereka yang menolak pekerjaan tersebut.
Terlepas dari dua pandangan yang berbeda tersebut, pada prinsipnya, hubungan suami istri dalam Islam dibangun atas dasar cinta dan kasih sayang, saling percaya, saling tolong menolong dalam suka dan duka. Seluruh urusan dalam rumah tangga berlandaskan saling ridha dan musyawarah. Masing-masing pihak ikhlas menerima kelebihan dan kekurangan pasangannya. Mereka harus saling menasihati, saling membantu untuk menunaikan tanggung jawab kehidupan suami istri serta pemeliharaan anak-anak dan pendidikan mereka dalam setiap situasi dan kondisi. Rumah tangga tidak akan harmonis jika hubungan yang dibangun atas penuntutan hak, bersifat hitam putih, kaku dan saklek.
Semoga Allah memberkahi istri-istri yang menghabiskan hari-harinya untuk mendidik anak dan memelihara rumah tangganya dengan mengharapkan ridha Allah semata. Dan semoga Allah memberkahi suami-suami yang menghabiskan masa hidupnya dalam berusaha memenuhi kebutuhan keluarga, anak-anaknya, dan tulus membantu istrinya dalam mengerjakan tugas-tugas rumahnya. Semoga Allah meridhai rumah tangga yang dibangun atas azas wata’awanu ‘alal birri wat taqwa, saling menolong dalam perbuatan kebaikan dan ketakwaan. Wallahu a’lam.

Redaksi Ummi-Online.com.
Jl. Mede No 42 Utan Kayu Jakarta Timur. Email: majalah_ummi[at]yahoo.com 

ASAL USUL KANKER Di RAHIM !!!

Sharing untuk para wanita (Bila pria yg terima tolong di teruskan ke wanita? di sekitar anda)" "Jangan Minum air Es,air soda,dan kelapa Saat Haid" "Jangan keramas karena pori kepala sedang terbuka pd saat haid krn bisa menyebabkan sakit kepala (kena angin kepala)" "sangat berbahaya efek ini bisa di rasakan saat muda n saat tua" "Jangan makan mentimun saat sdng haid karena getah yg ada pada mentimun bs menyebabkan haid tersisa didinding rahim... "Selain itu saat sdng haid" "Tubuh tdk boleh terbentur, terjatuh dan terpukul oleh benda keras terutama bagian perut karena bisa menyebabkan muntah darah, rahim bisa terluka" Riset membuktikan, minum es saat haid bisa menyebabkan darah haid tersisa di dinding rahim, setelah 5-10 thn dapat menyebabkan "KISTA & KANKER RAHIM". Tolong info ini disebarkan ke banyak wanita baik istri, anak putri kita, maupun teman wanita, ini . menunjukkan bahwa kita peduli sama mereka...Sayangi wanitaMu. Indahnya Berbagi...Jgn putus dikamu ya...1 x kiriman saja mungkin kamu sudah menyelamatkan 1 orang wanita.semoga bermanfaat bagi para wanita.