Jumat, 24 Oktober 2008

*Untuk direnungkan…*

Pada suatu tempat, hiduplah seorang anak. Dia hidup dalam keluarga yangbahagia, dengan orang tua dan sanak keluarganya. Tetapi, dia selalumengangap itu sesuatu yang wajar saja. Dia terus bermain, menggangu adikdan kakaknya, membuat masalah bagi orang lain adalah kesukaannya. Ketikaia menyadari kesalahannya dan mau minta maaf,dia selalu berkata, "Tidakapa-apa, besok kanbisa."
Ketika agak besar, sekolah sangat menyenangkan baginya. Dia belajar,mendapat teman, dan sangat bahagia. Tetapi, dia anggap itu wajar-wajaraja. Semua begitu saja dijalaninya sehingga dia anggap semua sudahsewajarnya. Suatu hari, dia berkelahi dengan teman baiknya. Walaupun diatahu itu salah, tapi tidak pernah mengambil inisiatif untuk minta maafdan berbaikan dengan teman baiknya. Alasannya, "Tidak apa-apa, besokkanbisa."
Ketika dia agak besar, teman baiknya tadi bukanlah temannya lagi.Walaupun dia masih sering melihat temannya itu, tapi mereka tidak pernahsaling tegur. Tapi itu bukanlah masalah, karena dia masih punya banyakteman baik yang lain. Dia dan teman-temannya melakukan segala sesuatubersama-sama, main, kerjakan PR, dan jalan-jalan. Ya, mereka semuateman-temannya yang paling baik.
Setelah lulus, kerja membuatnya sibuk. Dia ketemu seorang cewek yangsangat cantik dan baik. Cewek ini kemudian menjadi pacarnya. Dia begitusibuk dengan kerjanya, karena dia ingin dipromosikan ke posisi palingtinggi dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Tentu, dia rindu untuk bertemu teman-temannya. Tapi dia tidak pernahlagi menghubungi mereka, bahkan lewat telepon. Dia selalu berkata, "Ah,aku capek, besok saja aku hubungin mereka." Ini tidak terlalu mengganggudia karena dia punya teman-teman sekerja selalu mau diajak keluar.Jadi,waktu pun berlalu, dia lupa sama sekali untuk menelepon teman-temannya.
Setelah dia menikah dan punya anak, dia bekerja lebih keras agar dalammembahagiakan keluarganya. Dia tidak pernah lagi membeli bunga untukistrinya, atau pun mengingat hari ulang tahun istrinya dan juga haripernikahan mereka. Itu tidak masalah baginya, karena istrinya selalumengerti dia, dan tidak pernah menyalahkannya.
Tentu, kadang-kadang dia merasa bersalah dan sangat ingin punyakesempatan untuk mengatakan pada istrinya "Aku cinta kamu", tapi diatidak pernah melakukannya. Alasannya, "Tidak apa-apa, saya pasti besokakan mengatakannya." Dia tidak pernah sempat datang ke pesta ulang tahunanak-anaknya, tapi dia tidak tahu ini akan perpengaruh padaanak-anaknya. Anak-anak mulai menjauhinya, dan tidak pernah benar-benarmenghabiskan waktu mereka dengan ayahnya.
Suatu hari, kemalangan datang ketika istrinya tewas dalam kecelakaan,istrinya ditabrak lari. Ketika kejadian itu terjadi, dia sedang adarapat. Dia tidak sadar bahwa itu kecelakaan yang fatal, dia baru datangsaat istrinya akan dijemput maut. Sebelum sempat berkata "Akucintakamu", istrinya telah meninggal dunia. Laki-laki itu remuk hatinyadan mencoba menghibur diri melalui anak-anaknya setelah kematianistrinya. Tapi, dia baru sadar bahwa anak anaknya tidak pernah mauberkomunikasi dengannya.Segera, anak-anaknya dewasa dan membangunkeluarganya masing-masing. Tidak ada yang peduli dengan orang tua ini,yang di masa lalunya tidak pernah meluangkan waktunya untuk mereka.
Saat mulai renta, Dia pindah ke rumah jompo yang terbaik, yangmenyediakan pelayanan sangat baik. Dia menggunakan uang yang semuladisimpannya untuk perayaan ulang tahun pernikahan ke 50, 60, dan 70.Semula uang itu akan dipakainya untuk pergi ke Hawaii, New Zealand,dannegara-negara lain bersama istrinya, tapi kini dipakainya untuk membayarbiaya tinggal di rumah jompo tersebut. Sejak itu sampai dia meninggal,hanya ada orang-orang tua dan suster yang merawatnya.Dia kini merasasangat kesepian, perasaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.
Saat dia mau meninggal, dia memanggil seorang suster dan berkatakepadanya, "Ah, andai saja aku menyadari ini dari dulu...." Kemudianperlahan ia menghembuskan napas terakhir, Dia meninggal dunia denganairmata dipipinya.
Apa yang saya ingin coba katakan pada anda, waktu itu nggak pernahberhenti. Anda terus maju dan maju, sebelum benar-benar menyadari, andaternyata telah maju terlalu jauh.
Jika kamu pernah bertengkar, segera berbaikanlah!
Jika kamu merasa ingin mendengar suara teman kamu, jangan ragu-raguuntuk meneleponnya segera.
Terakhir, tapi ini yang paling penting, jika kamu merasa kamu inginbilang sama seseorang bahwa kamu sayang dan cinta dia, jangan tunggusampai terlambat. Jika kamu terus pikir bahwa kamu lain hari baru akanmemberitahu dia, hari ini tidak pernah akan datang.
Jika kamu selalu pikir bahwa besok akan datang, maka "besok" akan pergibegitu cepatnya hingga kamu baru sadar bahwa waktu telah meninggalkanmu.

sumber:eramuslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar