Senin, 28 September 2009

PESAN KHALIFAH UMAR BIN ABDUL AZIZ KEPADA ANAK-ANAK NYA

Menjelang ajalnya Khalifah Umar bin Abdul Aziz, memanggil seluruh puteranya yang jumlahnya dua belas orang . Nampak seluruh putera-puterinya itu dalam keadaan terlantar, tubuhnya lunglai dengan rambut kusut masai. Wajahnya tampak kuyu merusak keelokan dan kecantikan rupa mereka. Mereka duduk mengelilingi ayahnya, Umar bin Abdul Aziz. Dan, satu persatu ditatap wajah mereka dengan penuh kasih-sayang, dan air mata Khalifah Umar jatuh berderai, kemudian mengucapkan kata secara terbata-bata kepada mereka :
“Wahai anakku sekalian,Ayahanda diberi salah satu pilihan diantara dua pilihan. Kalian hidup kaya, tetapi masuk neraka ..Atau kalian hidup miskin tapi masuk surga ..Maka, ayahandanya memilih surga ..Dan, ayahanda lebih suka menitipkan kalian kepada Allah yang telah menurunkan Kitab, dan Dia akan melindungi orang-orang yang shaleh ..
Lalu, wajah Khalifah Umar bin Abdul Aziz berbinar-binar, sedang air mukanya berseri-seri. Ia tersenyum kepada putera-puterinya, kepada ibunya yang amat dimuliakannya, serta kepada isterinya yang amat setia, kemudian Umar mempersilahkan mereka meninggalkan dirinya.
Sepeninggal mereka, Khalifah Umar mengangkat kedua tangannya seakan-akan sedang menyambut dan mempersilahkan kedatangan tamu lama dinanti-nantikannya .. Memang saat itu, rombongan Malaikat suci, hamba-hamba Allah yang dekat dengan-NYa telah datang menjemputnya menunju tempat pelantikan yang telah disediakan baginya .., tempat yang abadi, surga Allah taman Firdaus ..
Orang-orang yang berada diluar kamar samar-samar mendengar Khalifah Umar membaca ayat-ayat al-Qur’an yang diulang-ulang : “(Kebahagiaandi) kampung akhrat itu Kami sediakan hanya bagi mereka yang tidak suka menyombongkan diri dan melakukan kerusakan di muka bumi. Dan, kesudahan yang baik itu adalah bagi mereka orang-orang yang taqwa”. (Al-Qashas :83).
Dan, Amirul Mukminin terus mengulang-ngulang ayat itu, sampai kepalanya terkulai, dan disambut bantalnya yang terbuat dari jerami. Kedua matanya yang selama ini tak dapat dipejamkan terhadap hak Allah dan umat, kini terpejam untuk selama-lamanya, dan wajahnya nampak bercahaya seperti sedang dalam keadaan tidur. Berbagahagialah engkau wahai Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Khalifah Umar tidak pernah melupakan akhirat. Meskipun, ditangannya telah menggenggam dunia (kekuasaan), tapi tak pernah tergoda sedikitpun oleh dunia, dia lebih mencintai Rabbnya. Wallahu’alam.
Sumber: Eramuslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar